BEBASBARU.ID, BANJAR – Haul Abah Guru Sekumpul yang ke 20 Tahun 2025 benar-benar sangat luar biasa jemaahnya yang hadir, pada Minggu (05/01/2025) kemarin.
Diperkirakan jemaah yang datang lebih dari 5 juta orang dari berbagai penjuru Kalimatan, hingga luar Kalimantan.
Saking membludaknya jemaah, warga Tabalong bernama Haji Idu (50) bilang, dia membutuhkan waktu 12 jam baru sampai ke Tabalong, padahal pulangnya satu hari setelah acara haul ini.
“Kenapa saya pilih esok harinya, itu agar jalanan lancar, ternyata target saya meleset, jalanan tetap padat merayap dan kadang macet,” kata Haji Idu yan sengaja kontak redaksi BEBASBARU.ID Senin (06/01/202) malam, ceritakan pengalamannya.
Haji Idu yang berangkat mulai jam 8 pagi dari Banjarbaru pilih jalur alternatif, yakni melewati Handil Bhakti, lalu ke Marabahan dan keluarnya di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
Namun, baru sampai Handil Bhakti, dia sudah terjebak macet hampir dua jam.”Untungnya selepas itu, jalan lancar, tapi begitu masuk Kandangan,jalanan kembali merambat dan kadan macet, hingga sampai ke Balangan,” katanya lagi.
Tapi Haji Idu bilang dia sama sekai tak kapok. “Tahun depan Inshaa Allah datang lagi ke haulan,” tukasnya lagi.
Rest Area Ramai di Singgahi Jamaah
Ada satu pemandangan menarik lainnya, yakni menjamurnya rest area atau posko buat istirahat bagi jemaah haul Abah Guru Sekumpul di sepanjang jalan menuju ke Martapura.
Posko ini menyediakan makanan dan minuman gratis hasil swadaya masyarakat dan bantuan dari donatur.
“Sebagian besar kebutuhan posko ini dipenuhi oleh swadaya warga, sekitar 70 persen, dan sisanya dari para donatur,” ujar salah satu penjaga di posko.
Gorengan seperti bakwan dan tahu serta minuman panas berupa teh dan kopi menjadi sajian andalan yang disuguhkan untuk jamaah yang singgah.
Kehangatan ini sangat membantu jamaah yang kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang di tengah hujan.
Hujan deras tak hanya mengguyur Desa Harapan Masa, tetapi juga melanda sejumlah lokasi lainnya seperti di Kabupaten Tapin.
Yakni di Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang, Desa Bungur Baru Kecamatan Bungur, hingga Kota Rantau Kecamatan Tapin Utara.
Meski menjadi tantangan, hujan tidak menyurutkan langkah jamaah untuk kembali ke kampung halaman mereka. ***