BEBASBARU.ID, SEPAKBOLA – Asa Manchester City untuk pertahankan gelar Liga Champions musim ini gagal, setelah kalah adu penalti melawan si raja Eropa Real Madrid.
Penalti jadi momok bagi Man City jadi raja baru Eropa!
Gaya tiki taka ala Pep Guardiola pun langsung diperagarakan Man City, akibatnya Real Madrid hanya mampu andalkan serangan balik.
Sepanjang laga, Man City selalu kurung pertahanan Madrid, namun anehnya, justru Man City yang duluan kebobolan.
Mengawali laga dengan bermain sabar, Man City perlahan tapi pasti menusuk pertahanan Madrid. Tim tamu yang tampak sudah memahami gaya main Pep Guardiola memilih bermain bertahan dan mengupayakan serangan balik.
Setelah Man City dan Madrid berbalas peluang, Los Blancos kemudian mencatatkan keunggulan pada menit ke-12.
Berawal dari umpan panjang dari area pertahanan, Jude Bellingham bisa mengontrol bola. Sebuah serangan balik berbahaya Madrid tersebut dituntaskan Rodrygo.
Setelah kebobolan, Man City tampak lebih giat mengurung pertahanan Madrid. Tim tamu tak diberi kesempatan menguasai bola. Segala upaya dicoba The Citizens, baik open play maupun set piece.
Kans Kevin De Bruyne dan Erling Haaland tidak bisa dikonversi menjadi gol. Sementara Madrid terus merapatkan barisan dan menunggu kesempatan menyerang balik.
Setelah nyaris kecolongan serangan balik Madrid, Manchester Biru kemudian mengancam lewat Jack Grealish.
Keunggulan tipis Madrid bertahan hingga babak pertama berakhir.
Babak kedua kembali berlangsung dengan serangan-serangan Man City yang diladeni Madrid dengan pertahanan kukuh serta ketangkasan Lunin di bawah mistar.
Gelombang serangan anak asuh Pep Guardiola seolah tak mengenal kata surut. Grealish, De Bruyne, Silva, Foden, dan Rodri mencari peluang. Tak hanya menyediakan bola untuk Haaland, mereka juga menciptakan peluang untuk diri sendiri.
Upaya tak kenal lelah dari Man City menghasilkan gol pada menit ke-76. De Bruyne mencetak gol dari jarak dekat setelah mendapat bola rebound hasil halauan Antonio Rudiger yang tidak sempurna.
Setelah skor 1-1, Man City terus melanjutkan serangan dan membuat Madrid lebih banyak bertahan.
Serangan Man City tak menghasilkan gol lagi hingga wasit Daniele Orsato menyudahi 90 menit yang ditambah injury time.
Pertandingan berlanjut ke babak tambahan 2×15 menit.
Pola permainan yang sama kembali terjadi. Man City mengandalkan penguasaan bola mengurung pertahanan Madrid. Yang berbeda adalah Erling Haaland digantikan Julian Alvarez.
Jeremy Doku yang masuk pada babak kedua menjadi salah satu pemain Man City yang terus merepotkan barisan pertahanan El Real. Phil Foden sempat memiliki peluang, namun gagal melesakkan si kulit bulat.
Begitu pula dengan Antonio Rudiger dengan peluang yang terbuang pada detik-detik akhir babak pertama extra time.
Man City dan Madrid kembali memainkan pola yang sudah ditebak. Sang juara bertahan mengupayakan gol dari possesion football, sementara sang kolektor gelar terbanyak memilih serangan balik sebagai ‘jalan ninja’.
Tekanan Man City tak membuat Madrid ‘pecah’. Anak asuh Carlo Ancelotti solid bermain di belakang, namun agak kurang padu dalam serangan balik.
Skor imbang 1-1 atau agregat 4-4 membuat laga berlanjut ke babak adu penalti.
Dalam babak adu jitu tendangan 12 pas, Modric gagal melakukan eksekusi. Namun di sisi lain ada dua pemain Man City yang gagal menjaringkan bola sehingga Madrid menang 4-3.
Susunan Pemain Inti Man City vs Real Madrid:
Manchester City: Ederson Moraes; Kyle Walker, Ruben Dias, Manuel Akanji, Josko Gvardiol; Rodri; Phil Foden, Bernardo Silva, Kevin De Bruyne, Jack Grealish; Erling Haaland.
Real Madrid: Andriy Lunin; Dani Carvajal, Antonio Rudiger, Nacho, Ferland Mendy; Federico Valverde, Eduardo Camavinga, Toni Kroos; Rodrygo, Jude Bellingham, Vinicius Junior.***