BEBASBARU.ID, INVESTIGASI – Dugaan tewasnya 5 pramugari dan 1 pramugara di ruang karaoke Glodok Plaza kini dekati kebenaran. Walaupun mayat-mayat yang di temukan sudah tak terbentuk lagi.
Adalah salah satu rekan mereka yang selamat bercerita kronologis kebakaran tragis di Glodok Plaza, yang menceritakan detik-detik rekan-rekannya jadi korban kebakaraan tempat hibutan malam tersebut.
Inilah kisahnya inisial A yang selamat dari musibah memilukan tersebut, yang di kutip BEBASBARU.ID dari tribunnews.com, Kamis (23/01/2025).
Saat kejadian, rombongan pramugari yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza sebelumnya memilih untuk bersembunyi di kamar mandi.
Saat tahu api membakar gedung, rombongan pramugari tersebut diduga memilih bersembunyi di dalam kamar mandi.
Menurut A yang selamat dalam insiden kebakaran di Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (14/1/2025) malam lalu.
Diketahui beberapa korban yang tewas dalam kebakaran di Plaza Glodok merupakan sejumlah pramugari yang tengah karaoke di Glodok Plaza.
Misalnya saja Oshima Yukari dan Indira Seviana Bela yang diduga tewas dalam kebakaran di Glodok Plaza.
Salah satu rekan saksi yang berhasil selamat yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, ketika itu temannya berinisial A ada di salah satu ruang karaoke lantai 9.
Kemudian, A memesan buah potong yang ada di tempat karaoke tersebut. Beberapa lama ditunggu tak kunjung datang dan A memutuskan untuk keluar dari ruang karaoke.
Ia keluar ruangan bermaksud mencari waters guna bertanya kenapa pesanannya tidak kunjung datang.
Masih kata rekan si A, saat itu ada beberapa pramugari yang berada di dalam ruang karaoke salah satunya Osima.
Namun saat keluar ruang karaoke, gedung tersebut sudah dipenuhi asap tebal hingga membuat gelap. Korban selamat itu kemudian mengabarkan teman-temannya bahwa ada kebakaran.
“Pas dia buka pintu cari waters, itu sudah ada asap tebal dan gelap, terus teman saya ini matikan musik, bilang ke teman-temannya kalau tempat karaoke itu kebakaran,” tegasnya, Jumat (17/1/2025).
Dalam keadaan panik, kata narasumber tersebut, para wanita yang ada di dalam ruang karaoke memilih bersembunyi di dalam kamar mandi.
Padahal, A sudah menyarankan tidak bisa berdiam diri di dalam ruangan tersebut karena takut terjebak dan tewas terpanggang.
A yang tahu cara menghadapi situasi kebakaran di dalam gedung, memilih untuk keluar ruang karaoke dengan jalan jongkok.
Kondisi tempat hiburan yang sudah gelap dan berasap, A terus berjalan jongkok sembari merambat tembok guna mencari pintu darurat.
Ketika mendapatkan pintu darurat, A langsung menuruni anak tangga. Lagi-lagi ia teringat ketika menghadapi situasi kebakaran menuruni anak tangga yaitu berguling.
Korban berguling hingga lantai 7 dan sempat tidak sadarkan diri.
“Dia guling sampai lantai 7 terus tidak sadarkan diri. Ketika kebakaran enggak ada bunyi alarm kalau kata teman saya. Pokoknya tahu-tahu berasap pas dia keluar,” tandasnya.
Rekan si A menambahkan, beberapa jam kemudian ia siuman setelah pingsan dan sudah ada di RS kawasan Tamansari. Ternyata, A ditolong oleh sopir taksi yang ada di lokasi dan dilarikan ke rumah sakit.
“Teman saya selamat, dia kerja di salah satu perusahaan yang punya safety ketika ada kebakaran,” imbuhnya.
Sebelumnya, Polsek Metro Tamansari mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).
Dari pantauan di lokasi, seluruh gedung lokasi kebakaran sudah diberi garis polisi agar tidak ada yang melintas.
Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim DVI Polda Metro Jaya sejak Kamis (16/1/2025).
Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri juga sudah bersiaga di lokasi kejadian sejak kemarin. “Tapi mereka tidak bisa masuk karena masih banyak asap,” kata Riyanto saat ditemui di lokasi, Jumat.
ebanyak delapan jenazah ditemukan di Glodok Plaza, Jakarta Barat (Jakbar) usai kebakaran hebat. Belum ada satu pun yang bisa diidentifikasi.
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi menjelaskan sulitnya mengidentifikasi jenazah. Kendalanya ada dua.
Pertama, kebakaran maut di Glodok Plaza adalah open disaster. Glodok Plaza sebagai pusat perbelanjaan modern mungkin saja dikunjungi oleh orang-orang yang keluarganya tidak mengetahui korban ada di lokasi.
Kendala kedua yakni kondisi fisik korban. Jenazah yang dievakuasi dari Glodok Plaza sudah hangus dan tidak berbentuk. Sehingga sangat sulit diidentifikasi.
“Kendala kedua, karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat 4 ya. Ya terbakar paling parah, iya jadi debu, pokoknya level paling parah. Iya pokoknya terbakar sampai sulit kita mengidentifikasi secara visual,” ucap Ahmad di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/1/2025).
Namun, bisa dipastikan 2 dari 8 jenazah berjenis kelamin perempuan dewasa. Sayangnya, nama dan umurnya belum diketahui.
“Kemudian dari hasil pemeriksaan postmortem di kamar jenazah, kami bisa, secara fisik antropologi, kami bisa menentukan ada dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan, dengan usia dewasa muda,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko. ***