BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Terbuktilah bahwa segala sesuatu yang tadinya dianggap menguntungkan dan menyenangkan bahkan menjadi sebab-sebab malapetaka!
Aneh akan tetapi nyata bahwa dalam keadaan seperti itu, mereka yang kaya raya dan mereka yang mempunyai anak-anak perempuan cantik malah menjadi korban.
Sebaliknya mereka yang miskin tidak mempunyai apa-apa dan yang tidak mempunyai anak gadis cantik, malah aman dan tidak terganggu!
Kalau sudah begini, tak seorang pun berani mengatakan bahwa harta benda dan kekayaan duniawi ini merupakan syarat hidup bahagia!
Di antara sinar api yang membakar rumah gedung Keluarga Sie, yang menerangi kegelapan malam sunyi, tampak bayangan seorang laki-laki tua dengan nekat menyelinap memasuki rumah bagian yang belum dimakan api.
Asap tebal menyambutnya, membuatnya terbatuk-batuk dan membuat matanya seperti buta, akan tetapi orang ini terus masuk dan meraba-raba.
Biarpun api itu amat terang, namun cahayanya membuat mata buta karena setiap mata dibuka, hawa panas menusuk-nusuk. Akan tetapi orang itu agaknya sudah hafal akan keadaan di dalam gedung ini.
Buktinya ia dapat terus menyelinap masuk, menuju ke kamar-kamar di sebelah belakang, dekat ruangan dalam yang tadi dipakai pesta-pora.
Di mana kini menggeletak mayat Sie Bun An dan tiga orang pelayan pria yang juga dibunuh oleh serdadu-serdadu Mancu itu.
Laki-laki itu tidak mempedulikan mayat-mayat ini, terus terhuyung-huyung masuk dan akhirnya ia memasuki kamar Nyonya Sie mendorong pintu yang sudah mulai termakan api.
“Sie-hujin….! Kongcu (Tuan Muda)….!” Ia berseru dan cepat berlutut dekat dua sosok tubuh itu.
Tubuh Nyonya Sie yang telanjang bulat dan mandi darah itu hanya ia lirik sebentar saja, akan tetapi ketika ia meraba tubuh Sie Han yang belum mati.
Cepat ia mendukung tubuh anak itu dan hendak dibawanya keluar kamar. Akan tetapi pintu kamar itu kini sudah terbakar semua, bahkan mulai runtuh dan atap pun sudah terjilat api!
Laki-laki itu kebingungan lalu menuju ke jendela kamar. Didorongnya jendela itu dengan bahunya, dan asap bercampur api menjilat masuk.
Ia tidak peduli akan hawa panas yang menyesak dada, terus saja ia menerobos keluar melalui jendela dan setibanya di luar jendela, sebagian atap yang terbakar menimpanya!
Orang itu mendekap tubuh Han Han dan kayu yang membara menimpa kepala dan pundaknya. Rasa nyeri dan panas menyengat tubuhnya, membuatnya hampir roboh.
Akan tetapi ia hanya jatuh berlutut saja, cepat bangkit kembali dan terhuyung-huyung mencari jalan keluar. Beberapa kali ia menerjang lautan api, rambutnya sudah terbakar habis.
Juga kumis, jenggot dan alisnya, mukanya, sudah hangus dan melepuh, pakaiannya setengah telanjang dan hangus, tubuhnya melepub semua dan napasnya terengah-engah. Akan tetapi akhirnya ia berhasil keluar dari lautan…….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader