BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Penyerangan mereka akan gagal, juga mereka akan sukar melindungi diri dari serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh lima orang di sebelah dalam barisan lawan itu.
Terdengar It-gan Hek-houw ketua mereka bersuit nyaring dan kini barisan pengemis baju hitam mengubah gerakan. Mereka pun berjalan mengitari barisan lawan, mengimbangi gerakan Pat-kwa-tin, kemudian mereka menyerang lagi.
Bukan menyerang sambil berhenti di tempat seperti tadi, dan kini mereka menyerang tidak berbareng, melainkan berganti-ganti sehingga yang tidak menyerang dapat menjaga kawan yang menyerang dari bahaya.
Keadan makin seru dan kacau karena fihak pengemis Pek-lian-tin dibikin bingung oleh penyerangan seperti itu.
Mereka melawan sekuat tenaga, kadang-kadang dibantu oleh Ngo-heng-tin dari dalam yang kini bertugas membela kawan-kawan yang di luar.
Perang campuh terjadi dan berjatuhanlah korban kedua fihak. Akan tetapi sekali ini, fihak Pek-lian-tin roboh empat orang sedangkan di fihak Hek-i Kai-pang roboh tiga orang lagi.
Pat-kwa-tin yang kehilangan empat orang itu menjadi ompong dan kehilangan daya keampuhannya. Hal ini tidak disia-siakan oleh fihak pengemis baju hitam yang langsung menyerang dan menghimpit.
Akan tetapi kini bergeraklah barisan Ngo-heng-tin, menutup bagian-bagian yang lowong dan balas menyerang. Terjadi perang tanding yang amat seru dan mati-matian.
Antara sembilan orang pengemis Pek-lian-tin melawan delapan orang pengemis Hek-i Kai-pang. Akan tetapi terdengar bentakan-bentakan nyaring dan roboh pula empat orang pengemis baju hitam.
Kiranya sekarang im-yang-tin yang terdiri dari dua orang itu telah bergerak. Gerakan mereka sungguh mengagetkan. Kiranya mereka ini merupakan “inti” dari Pek-lian-tin.
Dan tingkat kepandaian mereka lebih tinggi daripada tiga belas orang teman yang lain. Selain tingkat kepandaian mereka lebih tinggi.
Juga gerakan mereka sukar diduga lawan karena mereka itu menyusup di antara dua barisan depan yang sengaja menyembunyikan mereka dan hanya bergerak memberi jalan setelah mendapat isyarat dari dalam.
Maka sekali menerjang keluar dalam keadaan tak terduga-duga, tongkat mereka berkelebat dan masing-masing dapat merobohkan dua orang lawan!
Bersoraklah fihak Pek-lian Kai-pang melihat hasil ini. Kini fihak pengemis baju hitam sudah tewas atau luka berat sepuluh orang, sisanya hanya lima orang lagi saja! Sedangkan fihak Pek-lian Kai-pang hanya roboh empat orang, jadi masih sebelas orang.
Kini keadaan terbalik, lima orang pengemis baju hitam melawan sebelas orang pengemis Pek-lian! Namun, harus dipuji semangat bertempur pengemis-pengemis baju hitam itu.
Agaknya mereka ini merasa sakit hati sekali menyaksikan robohnya teman-teman mereka dan kini mereka bertanding seperti orang-orang kemasukan setan.
Dengan nekat dan tidak peduli akan diri sendiri. Karena amukan yang hebat ini, keadaan makin kacau.
Pihak Pek-lian Kai-pang baru dapat merobohkan sisa lima orang lawan ini setelah merobohkan fihak sendiri dengan empat orang lagi!
Lima belas orang pengemis baju hitam dan delapan orang anggauta Pek-lian Kai-pang menggeletak mandi darah, sebagian besar mati dan sebagian lagi luka-luka berat!
Tujuh orang anggauta Pek-lian Kai-pang masih berdiri dalam bentuk barisan biarpun lawannya sudah roboh semua, wajah mereka membayangkan kebanggaan karena dalam pertempuran ini…….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader



