BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Selalu disebut-sebut sebagai kewajiban setiap orang yang hendak menguasai diri pribadi dan menguasai nafsu-nafsunya.
Karena itu, latihan siulian dan mengatur napas ini lebih mudah ia pelajari.
Hanya bedanya, kalau siulian untuk menguasai diri pribadi dan mengendalikan nafsu dilakukan dengan duduk diam dan belajar mengendalikan pikiran dan menenteramkan hati serta menutup semua perasaan.
Adalah siulian yang diajarkan oleh Lauw-pangcu ini ditujukan untuk melancarkan jalan darah, untuk menguasai pernapasan dan terutama sekali untuk menggunakan hawa dalam tubuh sebagai kekuatan!
Lauw-pangcu kembali tertegun dan terheran-heran ketika pada hari-hari pertama ia mengajar murid barunya ini bersamadhi, dalam waktu singkat saja Han Han sudah dapat mematikan semua rasa.
Dan berada dalam keadaan hening yang hanya akan dapat dicapai oleh orang yang sudah berbulan-bulan belajar samadhi! Ia hanya mengira bahwa Han Han memang memiliki bakat luar biasa dan kemauan yang amat keras seperti baja.
Tidak tahu bahwa hal ini timbul dari keadaan yang “tidak wajar” dalam diri Han Han akibat terbantingnya kepalanya pada dinding dahulu.
Lebih-lebih lagi keheranannya ketika ia melatih Han Han untuk mengumpulkan hawa ke pusar dan bertanya apakah ada terasa hawa di situ, anak itu mengangguk!
Ia lalu menyuruh muridnya menggunakan kemauan untuk mendorong hawa panas itu naik ke dada dan kembali Han Han mengangguk, sebagai tanda bahwa ia telah melakukan perintah suhunya.
Lauw-pangcu tidak percaya, lalu meraba dada muridnya. Ia terbelalak. Dada itu mengeluarkan getaran yang amat kuat sehingga tubuh bocah itu menggigil, mukanya merah seperti terbakar.
Cepat-cepat ia menurunkan lagi hawa panas itu turun ke pusar sehingga keadaan anak itu normal kembali.
Setelah Han Han dan gurunya duduk mengaso tidak berlatih, gurunya berkata. “Dalam latihan siulian, kau cepat maju, Han Han.
Hati-hatilah, jangan kau sembrono dengan hawa panas di pusar itu.
Itu merupakan kekuatan hebat dan kalau kau sudah dapat mengendalikannya, hawa itu dapat kaudorong ke bagian tubuh yang manapun juga, merupakan kekuatan sin-kang yang luar biasa.
Akan tetapi kalau kau sembrono dan keliru menggunakannya, dapat merusak bagian dalam tubuhmu sendiri. Sebaiknya secara perlahan kaulatih dan kuasai hawa itu.
Mendorongnya perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit maju, sampai dapat kauperintah dia maju ke pundak, kemudian turun ke lengan dan sebagainya.
Hawa itu dapat diperkuat dengan latihan samadhi dan pernapasan yang benar seperti yang kuajarkan kepadamu. Kau sudah hafal akan teorinya, tinggal melaksanakan dalam latihan-latihan yang tekun.”
Demikianlah, hanya dengan setengah hati Han Han melanjutkan latihannya, yakni memperkuat kuda-kuda dan latihan samadhi.
Sebetulnya ia sudah tidak kerasan sama sekali tinggal di sarang Pek-lian Kai-pang ini. Ia merasa tidak bebas lagi, tidak seperti ketika ia berkeliaran tanpa tujuan.
Sekarang ia terikat oleh kewajiban-kewajiban berlatih dan membantu pekerjaan rumah tangga yang dilakukan Sin Lian. Ia tidak lagi dapat berlaku sekehendak hatinya.
Mau tidur tinggal tidur, mau jalan tidak ada yang melarang, bisa tertawa sesukanya atau menangis semaunya kalau ia kehendaki. Di situ, ia terpaksa berlaku tidak wajar dan palsu……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader



