BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Hal ini saja sudah membuktikan keanehanmu. Dan cara kau bicara, sungguh tidak seperti seorang anak jembel.” “Teecu bukan pengemis!”
“Kalau begitu engkau seorang anak keluarga bangsawan yang terlunta-lunta. Bukankah begitu?”
“Tidak, tidak! Teecu sudah katakan bahwa teecu tidak dapat menceritakan asal-usul dan riwayat teecu. Teecu sendiri hampir lupa.
Mengapa suhu memancing-mancing? Apa artinya riwayat teecu? Pendeknya, teecu seorang yang tiada ayah bunda lagi, tiada saudara, sebatangkara.
Suhu, teecu biarpun hidup melarat dan seorang bodoh, namun teecu berpegang kepada peribahasa It-gan-ki-jut-su-ma-lam-twi (Sepatah kata dikeluarkan, empat ekor kuda pun tidak kuat menariknya kembali)!”
Lauw-pangcu tercengang. Ucapan muridnya ini jelas membuktikan bahwa bocah itu bukan bocah sembarangan, dan bukan hanya memiliki watak yang keras.
Memiliki pribadi yang aneh, tenaga sakti simpanan yang penuh rahasia, akan tetapi juga memiliki asal-usul yang menarik dan tentu bukan dari keluarga sembarangan.
Ia menjadi girang sekali, akan tetapi juga khawatir. Anak ini selain memiliki kekuatan mujijat, juga memiliki watak yang sukar diukur dalamnya.
Sukar dijenguk isinya sehingga bagi dia yang menjadi gurunya, akan sukarlah untuk membentuk watak bocah ini kelak.
Diam-diam ia heran dan berpikir keras untuk menduga, ilmu apakah yang telah dimiliki atau yang masuk secara aneh dalam diri bocah ini.
Tentu saja Lauw-pangcu tidak dapat menduganya, tidak mengerti akan keadaan Han Han. Jangankan orang luar, sedangkan Han Han sendiri pun tidak mengerti.
Tidak sadar bahwa ada perubahan hebat pada dirinya, bahwa ada sesuatu yang secara ajaib terjadi di dalam dirinya.
Ketika ia dihajar oleh perwira muka kuning dahulu di dalam kamar karena ia telah “mengganggu” perwira muka kuning itu yang sedang memperkosa ibunya.
Ia dilempar dan kepalanya terbanting pada dinding kamar dengan keras sekali sehingga ia menjadi pingsan. Entah bagaimana hanya Tuhan yang mengatur dan mengetahuinya.
Bantingan kepala yang terjadi pada saat hatinya merasa tertusuk-tusuk oleh perasaan duka, marah, sakit hati dan gelisah itu, bantingan keras yang menggetarkan otaknya.
Telah merubah dan mengguncangkan otaknya, merubah susunan syaraf dalam kepala. Tanpa ia sadari, timbullah semacam kekuatan mujijat di dalam kepalanya yang menyinar keluar dari matanya.
Kekuatan mujijat ini terutama sekali timbul apabila hatinya terganggu dan membuatnya menjadi marah dan sakit hati.
Kekuatan mujijat yang membuat pandang matanya kuat melebihi pandang mata seorang ahli sihir yang bagaimana pandai sekalipun, yang membuat daya ciptanya sedemikian kuatnya sehingga dalam keadaan seperti itu.
Mudah saja ia “merampas” dan menguasai semangat kemauan orang! Kalau ahli-ahli sihir memperoleh kekuatan mereka karena latihan dan ketekunan, adalah Han Han memperolehnya karena kekuasaan Thian yang tiada batasnya.
Susunan otak dan syarafnya, seperti manusia-manusia lain, adalah sempurna sekali sehingga segala sesuatu dapat dipergunakan secara normal.
Akan tetapi, hantaman kepalanya pada dinding itu menggoyahkan kesempurnaan itu sehingga cara kerja otak dan syarafnya menjadi terganggu. Justeru gangguan ini yang menimbulkan kekuatan hebat itu…….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader
			
                                

