BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Menubruk dan menciuminya, hendak memperkosanya di tempat itu juga, di dekat Si Suami yang mulai merangkak bangun sambil memegangi lengan kiri yang patah tulangnya ketika dia terjatuh tadi!
“Bretttt!” Perampok itu sudah merobek baju wanita itu dan Si Wanita selain meronta-ronta juga menjerit-jerit.
Akan tetapi tentu saja dia tidak mampu melawan Si Perampok yang jauh lebih kuat dan yang tertawa-tawa senang melihat korbannya melakukan perlawanan itu.
Sementara itu Si Dara jelita yang dipondong oleh kepala rampok, menjerit-jerit dan menggunakan kedua tangannya memukuli dada perampok itu.
Akan tetapi Si Kepala Perampok tertawa-tawa bergelak dan membawa anak dara yang meronta-ronta itu ke belakang semak-semak, diiringi gelak tawa anak buahnya.
Tiba-tiba kepala rampok itu terbelalak ketika melihat seorang laki-laki secara aneh sekali tahu-tahu telah berada di depannya.
Seorang laki-laki berusia kurang lebih empat puluh lima tahun, berpakaian mewah dan berwajah tampan, dengan sepasang mata seperti mata setan, tajam mengerikan!
“Lepaskan dara itu!” Laki-laki itu berkata dengan sikap dingin, suaranya memerintah, seperti seorang bangsawan memerintah pelayannya saja.
Tahulah Si Kepala Rampok bahwa dia berhadapan dengan seorang lawan yang hendak menentangnya. Sambil tertawa dia melempar dara itu ke atas rumput, kemudian berkata.
“Kiranya masih ada yang belum mampus, keparat!” Dia menggerakkan ruyungnya, akan tetapi tiba-tiba tampak sinar berkelebat disusul pekik Si Kepala Rampok yang melihat betapa lengan kanannya terbang bersama ruyungnya, darah muncrat dari pangkal lengan kanan yang buntung!
“Singgg….! crottt!” Kembali sinar berkelebat dan kini pangkal lengan kirinya yang buntung!
Si Kepala Rampok menjerit mengerikan sebelum tubuhnya tcrjengkang rohoh, matanya terbelalak dan ia berkelojotan dalam sekarat!
Karena para perampok sedang sibuk dengan kesenangan masing-masing, membongkar-bongkar barang berharga, mereka tidak melihat peristiwa aneh itu.
Ketika Si Perampok tengah berusaha memperkosa ibu Si Dara yang melakukan perlawanan keras, tiba-tiba perampok itu memekik nyaring dan tubuhnya terlempar ke belakang, lambungnya robek dan ususnya keluar.
Barulah para perampok sadar bahwa ada seorang pengacau! Mereka cepat mengurung laki-laki perkasa itu dan gegerlah mereka setelah ada yang melihat betapa kepala rampok pemimpin mereka itu telah berkelojotan dengan kedua lengan buntung!
Sisa gerombolan perampok yang masih ada tiga puluh orang lebih itu kini mengurung dan menyerbu laki-laki itu dan menghujankan senjata.
Akan tetapi, laki-laki itu memutar pedang yang berubah menjadi sinar bergulung-gulung, tubuhnya berkelebat ke sana-sini dan terdengar teriakan-teriakan disusul robohnya para perampok itu seorang demi seorang!
Keadaan di tempat itu sungguh mengerikan dan akhirnya, semua perampok roboh dan tewas, kecuali seorang yang berusaha melarikan diri.
Laki-laki itu menoleh ke arah perampok yang melarikan diri, kakinya mencongkel sebatang golok yang terletak di atas tanah, menendang dan terdengarlah jerit perampok itu yang roboh dengan golok menembus punggung! …….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader