BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Nya tentu akan hancur ke bawah dan ditelan gelombang ombak yang amat dahsyat, yang tak mungkin dapat dilawan oleh tenaga manusia.
Badai mengamuk terus, air laut naik tinggi. Suara angin taufan bercampur air laut yang memecah di batu karang mengerikan hati.
Langit menjadi gelap, bukan hanya oleh awan hitam, akan tetapi juga oleh kabut yang dibentuk oleh air yang memecah di batu karang, kemudian turun hujan dari atas.
Pulau Es seakan-akan hendak kiamat. Diserang gelombang badai mengamuk, pulau itu tergetar dan terselimut kabut hitam.
Suara bergemuruh dahsyat seperti bersorak-sorai setan-setan yang muncul dari permukaan laut, di antara suara bergemuruh dari badai mengamuk ini, terdengar selingan suara lengking panjang,
“Maya….! Siauw Bwee….!”
Dan tampaklah bayangan Han Ki berlari-larian di sepanjang pantai Pulau Es, tersaruk-saruk, kadang-kadang terjatuh dan dilemparkan ombak yang menyeret kakinya.
Bangun lagi, berlari-lari, berteriak-teriak dengan pengerahan khi-kangnya, memanggil-manggil nama kedua orang sumoinya tanpa hasil.
Kedua sumoinya tidak ada yang menjawab, tidak ada yang muncul, seolah-olah sudah ditelan ombak membadai. Mengerikan dan menyedihkan.
***
Sebuah perahu kecil dipermainkan ombak bergelombang dalam badai itu. Diangkat tinggi-tinggi di puncak sebuah gelombang yang setinggi bukit.
Kemudian dihempaskan ke bawah dan seolah-olah ditelan oleh mulut naga air, akan tetapi muncul kembali, diayun-ayun dan dipu tar-putar.
Tiang layar perahu itu sudah lenyap, juga dayung-dayungnya. Yang ada tinggal perahunya yang telanjang dan seorang penghuninya yang tubuhnya terikat pada perahu.
Seorang laki-laki muda yang pingsan dan sama sekali tidak merasakan betapa perahunya dipermainkan ombak dahsyat.
Untung baginya karena kalau dia tahu akan hal ini, mungkin sekali jantungnya tidak akan kuat menahan kengerian seperti itu!
Laki-laki itu bukan lain adalah Suma Hoat. Seperti telah diceritakan di bagian depan, dia merasa penasaran ketika melihat Maya dibawa pergi oleh Kam Han Ki.
Dia melakukan pengejaran dan berlari secepat dan sekuatnya. Namun tentu saja dia tidak dapat menyusul larinya Kam Han Ki yang memiliki kesaktian tinggi itu.
Betapapun juga, Suma Hoat tidak pernah berhenti melakukan pengejaran dengan bertanya-tanya di jalan.
Akhirnya dia mendapat keterangan dalam penyelidikannya bahwa Kam Han Ki dan Maya melanjutkan perjalanan dengan perahu di pantai utara yang didatanginya itu.
Dia pun lalu melakukan pengejaran dengan perahu, walaupun jarak waktu antara dia dan mereka sudah hampir dua pekan!
Mulailah pemuda yang menjadi korban perasaan asmara yang menggelora itu melakukan pelayaran di daerah yang sama sekali asing baginya, melakukan pengejaran terhadap perahu lain yang tidak dia ketahui ke arah mana perginya.
Suma Hoat mengambil keputusan untuk mencari Maya atau Khu Siauw Bwee sampai dapat. Dia tahu bahwa mereka tentulah berada di Pulau Es dan dia harus dapat menemukan Pulau Es. Seorang…….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader