BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Yang mewakilinya dan mintakan agar Nona Khu kauberi kebebasan pula.” Merah muka Bu-koksu mendengar ini.
“Kedua orang ini adalah orang-orang tangkapan kami karena mereka merupakan pemberontak-pemberontak, betapa mungkin kami membebaskannya?
Kalau Koksu dan Pangeran ingin membelanya dan mohon pembebasannya, harap suka mengajukan permintaan resmi agar diputuskan oleh Kaisar sendiri.
Saya tidak berani lancang mengambil keputusan dan menyerahkan dua orang tawanan penting di tengah jalan begitu saja kepada Cu-wi!”
“Hemm, jawaban itu berarti bahwa Bu-koksu tidak memandang kami sebagai sahabat!” Pek-mau Seng-jin berkata dengan suara getir.
“Saya cukup menghargai persahabatan antara kita, akan tetapi tentu saja saya lebih menghargai tugas dan kedudukan saya.”
“Kalau kami memaksa?” “Terserah, kami akan mempertahankan!” “Ha-ha-ha! Bu-koksu sungguh tak tahu diri. Keadaan kota Siang-tan sedang terancam pasukan Mancu.
Siapa lagi yang akan dapat menolong kalau bukan pasukan kami? Akan tetapi Bu-koksu lebih mementingkan urusan pribadi.
Baiklah, urusan pribadi kita selesaikan secara pribadi pula. Sudah lama aku mendengar bahwa Bu-koksu memiliki ilmu kepandaian yang amat hebat.
Terutama sekali ilmu goloknya yang belum pernah bertemu tanding. Kesempatan ini hendak kugunakan untuk mengenal ilmu golok Bu-koksu!
Kalian berempat, kami pun akan maju berempat dan siapa menang dalam pertandingan ini berhak atas kedua orang tawanan itu!”
“Bukan kami yang memancing permusuhan, kami hanya mempertahankan diri. Silakan, Pek-mau Seng-jin, jangan mengira bahwa aku takut kepadamu!”
Bu-koksu yang sudah marah sekali lalu mencabut goloknya sehingga terdengar bunyi berkerincingan nyaring.
Pat-jiu Sin-kauw dan Thian Ek Cinjin juga sudah menurunkan tubuh tawanan yang mereka panggul tadi, siap menghadapi lawan.
Sedangkan Ang Hok Cu cepat mendekati kedua orang tawanan untuk menjaga agar mereka tidak dirampas orang.
Thian Ek Cinjin dan Pat-jiu Sin-kauw sebetulnya adalah dua orang anak buah Pek-mau Seng-jin sendiri!
Seperti telah diceritakan di bagian depan, kedua orang ini yang bergabung dengan Coa-bengcu di pantai Po-hai, diam-diam telah mengadakan hubungan dengan Kerajaan Yucen.
Dan atas permintaan Pek-mau Seng-jin, kedua orang ini berhasil menyelundup dengan membawa Kam Han Ki yang pingsan.
Menyerahkannya kepada Bu-koksu sehingga mereka berdua diangkat menjadi pengawal! Karena inilah maka Pek-mau Seng-jin girang sekali melihat kedua orang sekutunya itu.
Kini mengawal Bu-koksu dan diam-diam ia memberi tanda dengan kejapan mata kepada mereka. Thian Ek Cinjin meloncat ke depan.
Berhadapan dengan Thai-lek Siauw-hud Ngo Kee Si Gendut Pendek yang tertawa-tawa, yang sebetulnya adalah temannya sendiri.
Tanpa banyak cakap lagi mereka sudah bertanding, Thai-lek Siauw hud menggunakan sebatang golok besar sedangkan Thian Ek Cinjin menggunakan sebatang pedang……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader