BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Siauw Bwee cepat mengalihkan percakapan karena dia tidak mau mem buat suhengnya meragu lagi.
Kini, setelah jelas bahwa suhengnya hanya mencinta dia seorang, dia pun tidak ragu-ragu untuk segera menyembuhkan suhengnya.
Dia sudah menduga bahwa dengan sin-kang tenaga Inti Es dia dan suhengnya akan sanggup mengusir hawa panas yang melenyapkan ingatan suhengnya.
Coa Leng Bu tidak tahu betapa mereka berdua telah memiliki Im-kang yang tak mungkin dapat diduga betapa tingginya oleh kakek itu maka kakek itu khawatir kalau-kalau pengobatan itu akan membahayakan keselamatan Han Ki.
“Suheng, engkau tidak ingat tentunya bahwa kita berdua dahulu telah berlatih Im-kang di Pulau Es. Akan tetapi, coba raba tanganku dan rasakan ini.”
Setelah Han Ki memegang tangannya, Siauw Bwee perlahan-lahan mengerahkan Im-kang sehingga hawa dingin tersalur dari telapak tangannya.
“Ihhh! Bukan main kuatnya sin-kangmu Moi-moi! Mungkin menyamai kekuatanku!” Siauw Bwee menghentikan saluran Im-kangnya dan tersenyum manja.
“Kau merendahkan diri, Suheng. Tenagamu jauh lebih besar daripada tenagaku. Akan tetapi dengan bantuanku kita berdua akan dapat menyembuhkanmu dengan cepat. Mari kita temui Coa-supek.”
Dengan wajah berseri Siauw Bwee bangkit dan menarik tangan suhengnya, kemudian dia menggandeng tangan suhengnya, tanpa malu-malu dia menjumpai supeknya yang sedang menjemur akar dan daun obat.
“Supek! Aku telah mendapatkan cara untuk menyembuhkan Suheng dengan cepat!” “Eh?” Coa Leng Bu tertegun dan pura-pura tidak melihat betapa sepasang pipi dara itu kemerahan dan tangan dara itu dengan mesranya menggandeng tangan Han Ki.
“Kami berdua akan menggunakan Im-kang untuk mengusir hawa panas dari kepala Suheng.” “Ahh, berbahaya sekali, Lihiap! Tenaga Im-kang tak dapat dikendalikan, dan kalau tersalur memasuki kepala, dapat membahayakan!”
“Kalau bisa mengendalikan Im-kang, bagaimana?” Siauw Bwee bertanya sambil tersenyum. “Tentu saja mungkin dapat menyembuhkan, akan tetapi betapa kalian dapat mengendalikan Im-kang?
Hal itu membutuhkan tingkat yang amat tinggi, barangkali hanya Suhu Bu-tek Lo-jin saja yang mampu.” “Hemm, bagaimana untuk mengukur ketinggian Im-kang?”
“Sukar dibicarakan, akan tetapi kalau sudah dapat membekukan air menjadi salju berarti sudah mencapai tingkat amat tinggi dan itu pun harus dilakukan dengan hati-hati sekali.”
“Begitukah? Coa-supek, kaulihatlah baik-baik, kemudian nyatakan pendapatmu!” Siauw Bwee menghampiri sebuah panci yang penuh dengan air.
Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air itu, mengerahkan Im-kang beberapa menit lamanya……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader