BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Mengapa, Koko? Sudah kukatakan, karena aku cinta kepadamu!” “Khu-moi-moi, kita baru saja saling jumpa, bagaimana dengan mudah saja engkau menjatuhkan hati, mencintaku?”.
“Apakah untuk mencinta seseorang, harus melalui perkenalan yang lama, Koko? Tidak, aku mencintamu semenjak bertahun-tahun yang lalu, akan tetapi andaikata aku belum pernah mengenalmu.
Begitu aku melihatmu, aku pun akan jatuh cinta.” “Tidak mungkin!” “Bagaimana tidak mungkin?” “Cinta timbul dari daya tarik seseorang, bukan hanya dari wajah danbentuk tubuh.
Daya tarik keluar dari segala gerak-geriknya, bicaranya, pandang matanya, senyumnya, pendeknya di antara dua orang yang saling mencinta ada daya tarik yang saling menguasai dan saling menarik, sesuai dengan selera hati masing-masing.
Baru bertemu sudah jatuh cinta? Betapa janggalnya!” “Koko, apakah kau tidak cinta kepadaku?” Bukan main, pikir Han Ki.
Gadis ini berani luar biasa. Tidak saja serta-merta menyatakan cinta begitu jumpa, juga berani bertanya apakah dia mencintanya!
“Eh, hal ini…. ah, aku tidak tahu, Moi-moi. Aku suka kepadamu dan…., dan aku kasihan kepadamu, aku…., aku senang sekali berkenalan denganmu.”
“Jawablah sejujurnya, Koko. Engkau cinta kepadaku atau tidak?” “Mengapa tergesa-gesa? Aku suka kepadamu, akan tetapi untuk menyatakan cinta, masih terlalu pagi bagiku.
Aku tidak mau sembrono, tidak mau berlaku lancang sebelum ada ketentuan. Soal cinta bukanlah soal main-main, Moi-moi, sekali mengaku cinta berarti sumpah untuk hidup bersama selamanya!”
“Kam-koko, memang engkau benar. Tak mungkin jatuh cinta dalam pertemuan pertama, cinta macam itu adalah cinta yang masih mentah.
Orang baru jatuh cinta kalau sudah mengenal betul baik buruk, cacad cela orang yang dicinta dan tetap mencinta berikut cacad-celanya.
Dan aku cinta kepadamu sejak bertahun-tahun, karena kita sudah saling berkumpul lama sekali, hanya engkau yang tidak ingat lagi.
Aku bukan mencintamu secara membuta, Koko. Akan tetapi, kalau benar engkau suka kepadaku…. aahhh, biarlah aku menceritakan riwayatku yang telah kaulupakan.”
“Ceritakanlah, Khu-moi. Aku ingin sekali mendengar riwayatmu.” Siauw Bwee ingin mencoba “rasa suka” pemuda itu terhadap dirinya.
Dari Han Ki yang dulu, dia tidak dapat memperoleh kepastian karena suhengnya yang dahulu itu tidak pernah mengaku cinta, baik kepada dia maupun kepada Maya.
Akan tetapi suhengnya yang sekarang ini berbeda lagi, dan dia ingin melihat sampai di mana rasa suka di hati pemuda itu seperti yang diceritakannya tadi. . ……BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader