BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Banyak senjata lawan dan merobohkan banyak orang. Sudah ada dua puluh orang roboh dan tewas oleh pedangnya, namun dia sendiri juga terluka di pahanya, keserempet golok.
Betapapun juga, pemuda yang perkasa ini tidak menjadi gentar dan dia mengamuk terus, merasa kecewa bahwa dia terpaksa harus bertanding jauh dari Yan Hwa.
Sehingga dia tidak dapat membuktikan kepada sumoinya itu bahwa dia lebih banyak merobohkan lawan daripada sumoinya!
Tiba-tiba para pengeroyok bertambah dan muncullah Siangkoan Lee bersama beberapa orang perwira tinggi yang lihai.
Murid Jenderal Suma Kiat ini bersenjatakan sebatang golok melengkung dan dia memimpin pengeroyokan dengan serangan-serangannya yang amat dahsyat.
Sekali ini, Ji Kun benar-benar menghadapi pengeroyokan orang-orang yang berkepandaian tinggi. Akan tetapi sukarlah bagi Siangkoan Lee dan kawan-kawannya untuk merobohkan pemuda ini.
Terutama sekali karena di tangan Ji Kun terdapat Pedang Ibiis yang amat ampuh itu. “Jangan bunuh dia! Tangkap hidup-hidup dan rampas pedangnya!”
Tiba-tiba terdengar seruan dan muncullah Suma Hoat yang langsung mengirim tusukan dengan pedangnya ke arah punggung Ji Kun.
Ji Kun maklum bahwa lawan ini amat lihai, terbukti dari gerakan pedang yang berubah menjadi gulungan sinar putih.
Dia memutar tubuh, mengelebatkan pedang Lam-mo-kiam untuk merusak pedang lawan. Namun Suma Hoat yang sudah maklum akan kelihaian pedang itu ketika tadi datang dan menonton.
Cepat menarik pedangnya dan dia bersuit nyaring. Suitan ini merupakan tanda rahasia bagi seregu pasukan yang sudah ia persiapkan lebih dulu.
Dan dua belas orang anggauta pasukan ini serentak melemparkan sebuah jaring ke arah tubuh Ji Kun! Pemuda ini terkejut sekali.
Cuaca pada saat itu masih gelap dan dia tak dapat melihat jelas benda apa yang menyambarnya dari sekelilingnya itu.
Tiba-tiba pandang matanya menjadi gelap, tertutup oleh benda-benda yang lebar itu. Karena tidak tahu senjata apa yang dipergunakan lawan untuk menyerangnya, dia hanya memutar pedangnya.
Teriakan-teriakan mengerikan terdengar ketika pedang Lam-mo-kiam membabat jaring-jaring itu, terus membabat lengan dan tubuh para pemegangnya.
Biarpun jaring-jaring itu terbuat dari kawat-kawat baja yang kuat, namun sekali terkena babatan Lam-mo-kiam, menjadi putus semua.
Bahkan pedang mujijat itu masih terus membabat orang orang yang memegang jaring. Sekali putaran saja lima orang di antara selosin anggauta regu ini roboh.
Akan tetapi, Ji Kun terkejut sekali karena pedangnya terlibat jaring dan selagi dia berusaha melepaskan jaring-jaring yang melibat pedang dan tengannya.
tujuh orang pengeroyoknya melepas pula jaring-jaringnya dengan berbareng! “Keparat!” Ji Kun berteriak marah dan biarpun tubuhnya sudah tertutup jaring-jaring itu.
pedangnya masih mampu merobek jaring dan sekali bacok, tubuh dua orang lawan terbabat buntung di bagian pinggangnya!
“Hebat….!” Suma Hoat berseru lalu menubruk dari belakang, tangannya bergerak dan tiga buah totokan kilat membuat Ji Kun mengeluh dan terguling roboh dalam keadaan pingsan!
Suma Hoat cepat merampas pedang yang mujijat itu, bergidik memandang pedang yang mengeluar…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader