BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Mempertaruhkan apa saja untuk menangkap panglima wanita yang telah banyak merugikan Kerajaan Sung itu.
“Suma Hoat, ingatlah bahwa bukan aku yang menghendaki kerja sama ini, melainkan engkau! Aku hanya berjanji bahwa kelak aku akan memperkenalkan diri kepadamu.
Akan tetapi untuk saat ini, cukup untuk kauketahui bahwa aku adalah seorang mata-mata dari barisan Mancu, tanpa nama!
Masih belum terlambat bagimu untuk kau menarik diri, aku pun tidak terlalu mengharapkan bantuanmu!” Suma Hoat terbelalak.
Bukan hanya oleh kata-kata yang keras dan penuh keangkuhan ini melainkan juga karena terpesona oleh wajah yang kini tampak jelas olehnya.
Kulit muka itu agak kecoklatan karena tertimpa sinar matahari, namun wajah itu benar-benar luar biasa cantiknya, terutama sekali matanya yang bersinar-sinar seperti bintang pagi.
Mulutnya yang manis dalam gerakan apapun juga, dan dari seluruh kepribadian gadis ini mengakibatkan getaran di hatinya, getaran yang dirasainya ketika ia bertemu dengan Khu Siauw Bwee.
Tak salah lagi, dia jatuh cinta untuk ketiga kalinya, dan mungkin yang terakhir ini paling parah! Rasanya dia rela berkorban apapun juga untuk dapat menjadi suami gadis ini!
“Baiklah, aku tidak boleh terlalu banyak mengharap sebelum memperlihatkan kemauan baikku, Nona. Hanya aku yakin bahwa Nona bukanlah seorang berbangsa Mancu, dan juga bukan seorang gadis Han….”
“Cukup semua ini. Kalau kau memang hendak membantuku, aku ingin mengetahui kekuatan yang menjaga benteng Siang-tan ini, berapa besar bala tentaranya, siapa komandan-komandannya.
Dari mana akan dida tangkan bala tentara kalau benteng terdesak, dan apa macamnya jebakan-jebakan dan barisan pendam di luar tembok benteng, dari mana datangnya pasukan inti kalau musuh datang.
Di mana ditempatkannya barisan panah.” Suma Hoat melongo. Benar-benar seorang mata-mata yang hebat, pikirnya, dan agaknya menguasai benar pekerjaan perang! “
Aku akan berusaha mendapatkan keterangan-keterangan itu, Nona. Di kamar belakang sebelah kanan terdapat bahan-bahan makan dan minum untukmu.
Aku akan pergi mencari keterangan untukmu, malam nanti aku akan datang. Harap Nona jangan meninggalkan tempat ini sebelum gelap.”
Maya mengangguk, akan tetapi sebelum Suma Hoat tiba di pintu dia memanggil. “Tunggu dulu!” Suma Hoat membalik dan menatap wajah itu, beberapa kali menelan ludah.
Bibir itu! Mata itu! Ingin dia berlutut dan menyatakan cinta kasihnya di saat itu juga! Akan tetapi, menghadapi seorang wanita seperti ini, dia tidak boleh lancang dan sembrono.
Dan sekali ini dia tidak boleh gagal, cinta kasihnya harus mendapat sambutan, kalau tidak, dia tidak dapat membayangkan betapa akan jadinya kalau kembali cintanya berantakan!
“Ada pesan apakah, Nona?”
“Hanya sebuah pertanyaan yang kuminta kaujawab dengan sebenarnya, karena kalau kau membohong tiada gunanya. Kenapa engkau melakukan ini semua? Kenapa engkau membantu aku, padahal aku tahu pasti…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader