BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Khu Siauw Bwee, juga gagal karena gadis itu telah mencinta orang lain dan dia tidak berani bermain gila terhadap gadis yang ternyata adalah penghuni Istana Pulau Es itu.
Dan kini dia merasa jatuh cinta untuk ke tiga kalinya, bukan cinta berahi seperti terhadap semua wanita yang pernah dipermainkannya, melainkan cinta sungguh-sungguh!
Dia tidak mau gagal lagi sekarang. “Nona, aku berniat baik, mengapa Nona menolak perkenalan? Kalau aku tidak berniat baik terhadap dirimu.
Tentu aku sudah berteriak bahwa Nona adalah seorang mata-mata dan Nona akan dikepung oleh ribuan orang tentara!” “Hemm, begitukah? Kalau begitu mampuslah engkau!”
Pedang rampasan di tangan Maya menyambar ganas merupakan sinar kilat menyambar ke arah leher Suma Kiat. Pemuda ini terkejut bukan main,
“Aahhhh….!” Ia melempar tubuh ke belakang dan berjungkir-balik dengan cepat. Kembali sinar pedang menyambar dan keringat dingin keluar membasahi dahi Suma Hoat.
Ketika dengan pengerahan gin-kang sekuatnya kembali dia melempar diri ke kiri sambil mengebutkan ujung lengan bajunya ke belakang.
“Brettt!” Ujung lengan baju itu buntung karena benar seperti dugaannya, sinar pedang itu kembali telah menerjangnya untuk ketiga kalinya dengan gerakan yang bukan main cepatnya.
“Tahan, Nona….!” Ia meloncat ke belakang, loncatan yang indah sekali karena tubuhnya masih menghadap kepada Maya.
“Aku sudah memperlihatkan niat baik dengan tidak membuka rahasiamu, apakah engkau seorang yang begitu kejam dan tidak mengenal budi, membalas iktikad baik orang dengan serangan maut?”
Maya diam-diam kagum juga. Tiga kali dia menyerang, sungguh-sungguh, dengan jurus-jurus maut, namun pemuda itu masih mampu menyelamatkan diri.
Hal itu berarti bahwa pemuda itu telah memiliki tingkat kepandaian yang tinggi, tidak di sebelah bawah tingkat kepandaian Can Ji Kun.
Dan ucapan yang halus penuh teguran itu, betapapun juga membuat kedua pipinya merah. Ingin dia memperkenalkan diri dan terus menyerang, membunuh pemuda ini karena bagi dia.
Seluruh keluarga Suma Kiat harus dibunuh! Akan tetapi dia teringat akan pekerjaannya sebagai penyelidik, maka dia berkata angkuh,
“Aku tidak membutuhkan iktikad baikmu, dan aku pun tidak takut kalau engkau hendak membuka rahasia!”
Bukan main, pikir Suma Hoat. Gadis ini benar-benar angkuh, seperti seorang puteri kaisar saja! Seorang dara yang ilmu kepandaiannya amat tinggi, wajahnya amat cantik jelita, dan wataknya amat tinggi pula!
“Dengarlah dulu, Nona. Nona adalah seorang mata-mata, berarti Nona memusuhi Kerajaan Sung, dan aku pun adalah seorang yang tidak memihak Kerajaan Sung.
Dengan demikian, kita berada di satu pihak. Dan penjagaan di sini amat ketat dan kuat. Nona tidak dapat bergerak leluasa, apa yang akan dapat Nona selidiki?
Bahkan banyak bahayanya Nona akan terkepung dan celaka. Akan tetapi aku dapat bergerak leluasa dan aku dapat menyelidiki dan memberi tahu kepadamu apa yang kau ingin ketahui.
Aku suka membantumu, Nona. Nah, apakah Nona masih hendak membunuhku?”…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader