BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Perstiwa penting yang tidak sembarangan orang dapat mengetahuinya, kakek itu menghisap huncwe (pipa tembakau) sampai paru-parunya penuh asap.
Kemudian dengan uluran napas panjang ia mengeluarkan asap tambahan yang hilang sarinya itu melalui hidungnya, menikmati pandang mata semua orang di sekelilingnya yang bergantung kepada bibirnya.
Barulah dia menjawab, “Engkau tidak tahu, orang muda. Pertandingan itu memang disengaja oleh Koksu yang hendak menguji kepandaian gadis perkasa itu.
Gadis itu bersama seorang laki-laki tua memasuki ruangan dan entah mengapa, para pengawal tidak ada yang mengerti, dia mengamuk.
Menyaksikan kelihaian gadis itu, Koksu menyuruh panglimanya maju bergantian, akan tetapi apa yang terjadi?
Benar keponakanku yang mengatakan bahwa gadis itu agaknya bukan manusia biasa melainkan seorang dewi, baik karena kecantikannya yang luar biasa.
Tubuhnya yang berbentuk menggairahkan, maupun kepandaiannya yang sukar dipercaya. Kalian tahu? Seorang demi seorang para panglima pengawal itu roboh olehnya!”
“Aihhhh….!” “Ayaaaaaa…. lihai sekali!” “Tsk-tsk-tskk….!” “Melihat semua panglimanya roboh, Bu-koksu lalu menyuruh adik angkatnya sendiri.
Pengawal pribadinya yang penuh rahasia, yang hanya dikenal sebagai Kam-busu untuk maju menghadapi gadis itu!” “Aihhhh….!”
Sekali ini teriakan kaget keluar dari mulut Maya. Disebutnya nama Kam-busu yang katanya paling lihai di antara para panglima, membuat hatinya berdebar tegang.
Seorang she Kam menjadi adik angkat Koksu dan paling lihai di antara para panglima pengawal? Siapa lagi kalau bukan Kam Han Ki?
Ah, akan tetapi sungguh tidak mungkin hal itu terjadi. Suhengnya menjadi pengawal pribadi Koksu?
Tak masuk akal! Suhengnya adalah seorang buruan, seorang pelarian yang dimusuhi Kerajaan Sung, mana bisa sekarang menjadi pengawal pribadi Koksu?
Pula kalau betul dugaannya bahwa dara yang lihai sekali itu adalah sumoinya, Khu Siauw Bwee, mana mungkin bertanding melawan Kam Han Ki?
Tentu seorang di antara keduanya itu yang bukan sumoinya atau suhengnya. Kalau gadis itu betul Siauw Bwee, tentu pengawal itu bukan Han Ki.
Sebaliknya, kalau pengawal itu Han Ki, pasti gadis itu bukan Siauw Bwee. Betapapun juga, dia hampir yakin bahwa tentu gadis itu sumoinya.
Sedangkan pengawal itu bukan suhengnya, biarpun mempunyai she Kam. Kakek itu melanjutkan ceritanya setelah melotot kepada Maya sebagai teguran karena teriakannya tadi.
“Terjadilah pertandingan yang amat luar biasa, mengejutkan semua orang dan agaknya sukar ditentukan siapa di antara mereka itu yang akan menang kalau pertandingan itu dilanjutkan.
Sayang, pada saat itu, kota mulai dikacau musuh sehingga Koksu terpaksa meninggalkan ruangan itu dikawal oleh Kam-busu.
Dan Koksu memerintahkan Panglima Dampit bersama para panglima lain dan para pengawal untuk menangkap atau membunuh gadis ini bersama temannya.
Dalam pertempuran inilah, gadis jelita yang lihai itu membunuh Panglima Dampit dan banyak pengawal lain.
Untung keponakanku hanya mengalami kepala benjol saja dan tidak mati. Gadis itu yang…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader