BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Biasanya berpendengaran tajam itu sampai tidak tahu bahwa sejak tadi ada orang berdiri tak jauh di belakangnya, memandangnya penuh perhatian dan dengan sinar mata penuh kasih!
“Maya….” Dara perkasa ini terkejut, menengok dan alisnya berkerut ketika ia melihat Can Ji Kun telah berdiri di belakangnya. Tanpa bangkit dari atas batu yang didudukinya.
Maya berkata, “Can Ji Kun, ada keperluan apakah engkau menemuiku?” “Maya…. aku…. aku….” Ji Kun menggagap. Hati Maya merasa tidak enak mendengar pemuda ini memanggil namanya begitu saja padahal biasanya menyebutnya “li-ciangkun”.
“Ji Kun, apakah yang terjadi? Engkau hendak bicara apa? Katakanlah!” Ji Kun memandangnya dengan sinar mata penuh selidik, kemudian menghela napas dan berkata.
“Maya, katakanlah, apakah selama aku menjadi pembantumu aku memuaskan hatimu? Apakah kauanggap aku telah berjasa dan melaksanakan tugasku dengan baik?”
Maya mengerutkan kening, tidak tahu dan tidak dapat menduga ke mana arah jalan pikiran pemuda itu. Ia mengangguk dan menjawab, “Pekerjaanmu baik sekali, Ji Kun dan aku puas dengan bantuanmu.”
“Syukurlah kalau begitu, Maya. Aku jadi lega dan berani menyatakan perasaan hatiku kepadamu. Sesungguhnya…. eh, semenjak kita bertemu…. sesungguhnya…. aku amat tertarik kepadamu, Maya. Aku…. aku cinta padamu!
Nah, sudah kukatakan sekarang terserah penerimaanmu, Maya. Aku cinta padamu!” Maya membelalakkan matanya, dan kedua pipinya menjadi merah sekali.
Mendengar pernyataan seorang pemuda yang mengaku cinta padanya baru pertama kali ini didengarnya dan menimbulkan keharuan di hatinya.
Dia mencinta suhengnya dan tidak terbalas, kini tanpa disangka-sangkanya Can Ji Kun murid bibinya menyatakan cinta! Hal ini sesungguhnya bukan merupakan hal aneh.
Akan tetapi ia teringat akan hubungan mesra antara Ji Kun dan Yan Hwa, dan hal inilah yang membuat dadanya terasa panas dan membuat dia langsung menjawab keras.
“Can Ji Kun, betapa berani engkau mengeluarkan kata-kata seperti itu! Engkau dan Yan Hwa….! Kaukira mataku buta tidak dapat melihat bahwa ada pertalian kasih antara kalian berdua?
Baru saja engkau bertemu dengan dia, dan sekarang engkau telah berani menyeleweng dan menyatakan cinta kcpadaku?”
“Tidak! Kalau ada pertalian antara sumoi dan aku, pertalian itu adalah pertalian benci dan saling bersaing, bukan cinta. Aku tergila-gila kepadamu, Maya, aku tertarik begitu berjumpa denganmu. Aku cinta padamu!”
“Sudahlah!” Maya berkata jengkel. “Seorang manusia hanya dapat mencinta satu kali saja! Aku yakin bahwa Yan Hwa mencintamu?
Ji Kun dan demikian pula engkau pun cinta kepadanya. Bukankah tadi kalian telah memperlihatkan perasaan itu dengan terang-terangan?”
“Maya, kami hanya kadang-kadang berbaik karena mengingat hubungan suheng dan sumoi. Akan tetapi aku tidak pernah akur dengannya.”
“Aku hanya mencinta engkau seorang, Maya, dewi pujaan hatiku, tidak kasihankah engkau kepadaku?” Tiba-tiba Ji Kun sudah menjatuhkan diri berlutut di depan kaki Maya!….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader