BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Belum sadar selalu tinggi hati, terlalu tinggi menghargai diri sendiri, selalu merasa sebagai orang terbaik, terpandai. Dia ingin bebas berbuat apa saja.
Dan segala sifat baik yaitu diawali “ter” lagi karena dia mempunyai perasaan lebih daripada siapa pun di dunia ini.
Mereka paling pandai, paling baik, paling benar karena itu paling patut dianugerahi, paling patut dikasihani, dan lain-lain.
Orang yang belum sadar batinnya selalu mengemukakan kebaikan-kebaikan dirinya sehingga dia menjadi terbiasa dan mabok, tanpa, disadarinya menyeret dia menjadi hamba nafsu keakuannya.
Pertimbangan akalnya miring dan budinya digelapkan. Sebaliknya, manusia yang sudah sadar batinnya akan selalu berhati-hati dalam setiap sepak terjangnya, setiap kata-katanya.
Selalu mawas diri dan meneliti diri pribadi agar setiap perbuatannya tidak akan menyusahkan atau merugikan lain orang hanya demi keuntungan diri sendiri.
Menilai diri sendiri lebih dulu yang dianggap jauh lebih penting daripada menilai diri orang lain dengan kesadaran.
Bahwa sesungguhnya SUMBER SEGALA SESUATU YANG MELANDA DIRI BERADA DI DALAM HATI SENDIRI.
Karena itu, seorang yang sudah sadar batinnya, setiap kali tertimpa sesuatu hal, baik yang menyenangkan maupun yang menyusahkan.
Selalu akan menjenguk ke dalam hati sendiri untuk mencari sebab musababnya sebelum mencari sebab-sebab itu di luar dirinya.
Ketika menteri Kam Liong masih ada, Suma Kiat yang menjadi jenderal dan menduduki kursi panglima itu merasa tidak bebas.
Seolah-olah sepasang mata saudara misannya yang tajam itu selalu mengikuti dan mengawasinya. Dia selalu beranggapan bahwa kalau Kam Liong sudah dibinasakan, tentu akan merasa senang dan bebas.
Merasa tidak ada musuh nya lagi. Akan tetapi, setelah keadaan membantunya, yaitu keadaan yang ditumbulkan oleh hubungan cinta antara Kam Han Ki dan Sung Hong Kwi.
Sehingga dia berhasil melenyapkan Menteri Kam Liong yang dibencinya, bukan kesenangan dan kebebasan yang didapatnya, melainkan sebaliknya!
Kematian Menteri Kam Liong itu membangkitkan kemarahan di hati banyak pembesar dan terutama di hati orang-orang gagah di dunia kang-ouw.
Sehingga Suma Kiat malah dimusuhi banyak orang! Sudah banyak orang gagah berusaha menjatuhkannya, dan biarpun dengan kepandaian dan kedudukannya.
Dia berhasil mengalahkan mereka, namun dia selalu merasa tidak tenteram dan tidak aman.
Pemberontakan-pemberontakan yang timbul karena terutama sekali disebabkan oleh kematian Menteri Kam Liong membuat Suma Kiat merasa kepalang untuk mundur.
Bahkan dia mempergunakan kesempatan itu untuk mencari kedudukan lebih tinggi dan jasa lebih besar di mata Kaisar.
Maka dia sendiri yang memimpin pasukan untuk membasmi para pesnberontak. Di dalam melaksanakan tugas ini pun dia selalu didampingi oleh selirnya yang tercinta dan dapat diandalkan.
Juga oleh muridnya, Siangkoan Lee. Dengan adanya dua orang pembantu ini, bersama pasukan yang kuat dan besar.
Dia merasa agak aman sungguhpun dia selalu berhati-hati meneliti para pembantu di kanan kirinya.
Kalau-kalau ada di antara mereka yang menjadi pengagum mendiang Menteri Kam Liong dan merupakan orang berbahaya baginya.
Ketika tiba di perbatasan utara dan bertemu dengan barisan Mancu, tentu saja Suma Kiat segera mengerahkan pasukan-pasukannya dan…..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader