BEBASBARU.ID, GOSIP – Lisa Mariana Tak tanggung-tanggung bongkar hubungannya denga Ridwan Kamil (RK), salah satu tim kuasa hukum selebgram Lisa Mariana, Daniel Perdana Nababan sebutkan hotel di mana RK dan Lisa Mariana bertemu.
“Di Hotel Wyndham Palembang,” ungkap Daniel Perdana Nababan.
Tak perlu diceritakan bagaimana polah keduanya selama 3 hari 3 malam bersama, yang jelas, terjadilah adegan oh yes oh no yang pastinya sangat asoy.
Sebelumnya, selebgram Ayu Aulia beber, awal mula Lisa Mariana kenal dengan Ridwan Kamil, dialah yang mengenalkan, belakangan Ayu ngaku sebel, karena Lisa bawa-bawa namanya untuk pedekate Om RK ini.
Tapi Lisa tak mau kalah, sebut Ayu juga salah satu gundik sang mantan Gubernur Jabar ini, yang tentu saja di bantah Ayu.
Lisa mulai berkenalan dengan Ridwan Kamil pada Mei 2021. Keduanya melakukan pertemuan di Hotel Wyndham, Palembang, Sumatera Selatan, pada Juni 2021 dan langsung eksekusi, awww.
Menurut Daniel Perdana, kedatangan Lisa Mariana ke Palembang untuk menghadiri sebuah acara.
“Di sana, bersama RK tiga hari ya. Kalau di tiga hari, setelah pertemuan tiga hari tersebut, hubungan mereka lama-lama makin intens,” kata Daniel di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dikutip BEBASBARU.ID, Senin (07/04/2025).
Setelah pertemuan di Palembang itu, Lisa menghubungi Ridwan Kamil bahwa tengah mengandung.
Setelah RK mengetahui bahwa Lisa Mariana tengah mendung, RK lantas memberikan biaya dari mengandung sampai lahiran dan biaya perawatan anak.
“Dan kurang lebih sampai anak lahiran juga tetap dibiayai,” ucapnya.
Namun, Daniel menyampaikan bahwa sejak delapan bulan lalu, sampai hari ini Lisa Mariana tidak menerima biaya untuk merawat anak dari hasil dugaan perselingkuhan itu.
“Delapan bulan terakhir dari sehari ini, itu juga sudah berhenti biayanya,” tegas Daniel.
Di sisi lain, ia tak mempermasalahkan jika pihak RK membantah adanya hubungan intim dengan Lisa Mariana.
Namun, ia menegaskan apa yang disampaikan merupakan fakta dan data yang diterima dari kliennya, Lisa Mariana. Artinya tidak mengada-ngada atau sengaja cari sensasi.
“Semua orang kan punya hak masing-masing. Masalah itu benar atau tidak kan, kita juga di sini berdiri berdasarkan ada fakta dan bukti yang ada. Jadi ya, itu sah-sah aja sih menurut saya,” ujar Daniel.***