BEBASBARU.ID, MARTAPURA – Hajatan terbesar se ASIA, yakni Haul Abah Guru Sekumpul atau KH Muhmmad Zaini Ghani yang ke 21 tahun ini, jatuh tepat Kamis, tanggal 25 Desember 2025 atau bertepatan dengan hari Natal bagi umat kristiani.
Jemaah diperkirakan kembali akan membludak dan memadati kawasan Martapura hingga Banjarbaru, saat puncak haul itu di selenggarakan, berkaca pada haul-haul tahun sebelumnya, kecuali saat COVID-19 Tahun 2020 yang lalu.
Bahkan banyak yang memperkirakan, jemaah yang datang bisa 2X lipat dari tahun 2024 yang lalu, sebab jemaah dari luar pulau Kalimantan akan berdatangan.
“Itu karena ulama-ulama terkenal di Jawa, termasuk Ustaz Abdul Somad secara langsung meminta jemaah datang ke Martapura, untuk melihat keunikan, di mana semuanya serba di gratiskan, serta bagaimana luar biasanya jemaah yang datang saat haul tersebut,” ungkap seorang warga.
Haul Ke-21 Guru Sekumpul jatuh pada 5 Rajab 1447 Hijriah, kendati tanggal tersebut diperhitungkan jatuh pada 25 Desember 2025, belum ada kepastian kapan haul digelar.
Tapi persiapan telah dilakukan sejumlah pihak. Termasuk Dinas Perhubungan Banjar, Satpol PP, Dinas PUPR dan Tim Induk Relawan Sekumpul.
Mereka sudah meninjau jalur utama yang akan dilalui jemaah.
“Kami sudah turun bersama relawan dan instansi lain untuk melihat langsung kondisi jalur menuju Sekumpul. Tujuannya agar arus pergerakan jemaah nanti aman dan lancar,” kata Kepala Dishub Banjar I Gusti Nyoman Yudiana, yang dikutip BEBASBARU.ID dari media lokal banjarbaru.
Dishub juga tengah menyiapkan rambu portabel yang akan dipasang di titik strategis menjelang pelaksanaan haul. Ini untuk membantu jemaah dari luar daerah agar mudah, tidak salah jalan atau bahkan tersesat.
“Rambu portabel bersifat sementara, dipasang beberapa hari sebelum haul dan dibongkar setelah kegiatan selesai,” jelasnya.
Seperti biasa Dishub Banjar juga memetakan ulang kantong parkir di sekitar Sekumpul. Hal ini karena kantong parkir di beberapa lokasi mengalami pengurangan kapasitas karena adanya pembangunan.
Seperti Lapangan Albasia dan lahan parkir di belakang RSUD Ratu Zalecha yang saat ini tertutup pagar proyek.
“Menyikapi hal itu, kami akan berkoordinasi dengan pemilik lahan sekitar agar bisa digunakan sementara sebagai parkir jemaah,” tambahnya.
Evaluasi tahun sebelumnya menjadi acuan utama dalam penyusunan pola arus jemaah.***







