BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Bangsa monyet ini makin gila saja, kini mereka menyerbur Rafah dan membombardir tempat pengungsian warga Palestina tanpa ampun.
Korban-korban terus berjatuhan dan dunia Islam, khususnya negara Arab hanya bisa diam melihat bangsa Palestina yang sendirian hadapi bangsa biadab ini.
Terbaru, serangan yang dilakukan Israel ke kota Rafah, baru-baru ini telah memantik salah satu negara tetangganya.
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Israel, Mesir disebut dalam keadaan siap siaga jika serangan meluas ke perbatasan kedua negara.
Dikutip dari CNN, Senin (06/05/2024), Israel belum lama ini telah mengusir seluruh warga Rafah untuk meninggalkan kota tersebut, usai rencana Israel untuk menggempur wilayah selatan Jalur Gaza tersebut.
Melihat hal demikian, militer Mesir disebut telah meningkatkan kesiapan militernya di wilayah Sinai utara. Wilayah tersebut menjadi salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Israel.
Pihak Mesir mengklaim tindakan Israel yang kian brutal harus menjadi perhatian pasukan tentara yang berada di perbatasan.
“Harus ditekankan dengan tegas bahwa setiap tindakan Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” ujar juru bicara Layanan Informasi Mesir, Diaa Rashwan seperti dikutip media Yordania Roya News, Senin (6/5).
Pemerintah Mesir pimpinan Presiden Abdul Fattah as-Sisi telah mendapat peringatan berulang kali terhadap penumpukan pengungsi Palestina di dekat perbatasan negaranya.
Alhasil, itu menjadi perhatian serius bagi pejabat tinggi Mesir usai melihat tindakan Israel yang kian brutal dan tak terukur.
Kairo pun sempat menyinggung negara Barat seperti Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu Israel bahwa pemindahan pengungsi Palestina berpotensi ‘merusak’ hubungan antara kedua belah pihak.
Hubungan antara Israel dan Mesir selama ini memang tidak bermusuhan. Terlebih, pemerintah Mesir memutuskan untuk tak mengakhiri hubungan dengan Israel usai perjanjian Camp David pada 1978.
Namun, tindakan Israel yang kian sembrono membuat Mesir mempertimbangkan kembali untuk bisa mendorong Israel meredam agresi tersebut.
Sebab, Mesir menganggap Israel sebagai negara yang dapat menguntungkan secara ekonomi namun merugikan jika memulai konflik antar kedua negara.
Oleh karena itu, pemerintah Mesir menjadi was-was terkait ancaman Israel yang kian mendekat. Kairo turut meningkatkan kewaspadaannya untuk melindungi warga yang tinggal di perbatasan dekat dengan Negeri Zionis tersebut.***