BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – “Lihat, biarpun gundul, dia tidak memakai baju! Mana ada hwesio tidak berjubah?”Han Ki sudah berdiri di atas papan perahunya dan memandang tajam penuh perhatian.
“Bukan hwesio. Akan tetapi dia aneh sekali. Kepalanya gundul, pakaiannya hanya cawat, kumisnya kecil melintang.
Heran, orang apakah dia? Melihat perahunya, tentu perahu nelayan dan melihat cara dia mendayung, tentu dia bukan orang sembarangan. Harap kalian hati-hati, jangan-jangan dia bukan orang baik-baik.”
Perahu itu kini telah datang dekat dan orang yang berada di perahu agaknya tidak mempedulikan mereka, melainkan memandang ke air di mana terdapat banyak ikan.
Tiba-tiba ia mengeluarkan seruan girang, perahunya dihentikan dan ia membuang jangkar besi yang diikat dengan tali panjang.
Kemudian, setelah memandang ke air penuh perhatian sampai tubuhnya yang hanya bercawat itu membungkuk dl luar bibir perahu, tiba-tiba orang itu meloncat ke dalam air dengan gerakan indah. Air hanya, muncrat sedikit saja dan tubuhnya sudah lenyap ditelan air.
“Wah, dia gila….!” Maya berseru.
“Dia bisa celaka….!” Siauw Bwee berkata penuh keheranan.
“Hemm, kurasa tidak. Melihat cara dia meloncat, dia adalah seorang yang ahli dalam air dan loncatannya tadi membayangkan bahwa dia memiliki ilmu kepandaian tinggi.
Hanya aneh sekali, aku heran apa yang dicarinya di dalam air? Dan bagaimana ia dapat bertahan menyelam sampai begini lama?”
Pertanyaan Han Ki itu segera mendapat jawaban yang merupakan pemandangan aneh sekali. Tiba-tiba air bergelombang dan…. dari dari dalam air tadi meloncatlah orang yang tadi ke dalam perahunya, tangannya memondong seekor ikan sebesar tubuhnya sendiri!
Ikan itu dilemparnya ke dalam perahu, menggelepar-gelepar dan Si Gundul yang luar biasa itu sudah meloncat lagi ke dalam air.
Tak lama kemudian, kembali ia meloncat ke perahu membawa seekor ikan besar dan ketika untuk ketiga kalinya ia meloncat ke air, Han Ki berkata.
“Bukan main! Selama, hidupku, mendengarpun belum apalagi menyaksikan seorang nelayan menangkap ikan secara begitu!
Dia benar-benar hebat luar biasa. Mari kita dekati, aku ingin berkenalan dengan dia!” Han Ki berseru dan mendayung perahu mendekat.
Pada saat itu, air kembali bergelombang, kini lebih hebat dari tadi, dan Maya berteriak sambil menuding ke bawah, “Lihat….!”
Mereka terbelalak ketika tiba-tiba muncul kepala yang gundul akan tetapi tenggelam lagi dan ternyata bahwa orang aneh itu sedang bergumul melawan seekor ikan yang besar, lebih besar daripada tubuhnya dan dua kali lebih besar dari ikan-ikan yang telah ditangkapnya tadi.
Han Ki, Maya dan Siauw Bwee memandang penuh kekhawatiran melihat orang itu bergulat dan bergulung-gulung di air yang makin keras berombak karena kibasan-kibasan ekor ikan yang amat kuat.
“Suheng, bantulah dia….!” Siauw Bwee berteriak sambil menuding ke air dengan hati penuh kekhawatiran akan keselamatan orang gundul itu, sedangkan Maya menonton dengan amat tertarik sampai berdiri membungkuk di pinggir perahu.
“Tidak perlu, Sumoi. Lihat!” Ketika Siauw Bwee memandang, ia kagum sekali melihat Si Gundul…BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader