BEBASBARU.ID, BALIKPAPAN – Setelah di amuki DPRD Kota Balikpapan, sampai-sampai pihak Pertamina WO, padahal jelas-jelas mereka yang salah.
Sebab Kota Balikpapan yang selama ini di sebut Kota Minyak, justru alami kelangkaan BBM, sampai-sampai di eceran harga Pertalite per liternya 50 ribu rupiah, itupun langka.
Bagaimana penjelasan Pertamina?
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan yang terjadi di Balikpapan bagian dari pengawasan untuk menjaga kualitas BBM ke masyarakat.
Pertamina menemukan kualitas BBM yang dipasarkan tidak sesuai dengan standar, sehingga tidak mendistribusikan.
“Apa yang terjadi di Balikpapan bagian pengawasan kita untuk mendeliver kualitas BBM sesuai spek. Pada saat itu kami mendapati BBM yang akan dipasarkan speknya masih belum masuk Pak sehingga tidak kita distribusikan,” kata Wiko saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Kemudian, Pertamina mengambil pasokan BBM dari Samarinda dan Banjarmasin. Tidak hanya itu, pihaknya juga memproduksi ulang di kilang Balikpapan.
Wiko pun menyampaikan permohonan maaf merespons keluhan pelanggan soal pasokan BBM.
“Itu bagian dari kami untuk tidak distribusikan BBM yang kualitasnya tidak masuk. Kami mohon maaf apabila terjadi kekosongan Mestinya Kita juga menghitung minimum stock level yang cukup. Apabila terjadi situasi seperti sekarang kita bisa tetap mensuplai kebutuhan di Balikpapan,” imbuh Wiko.
Melansir Antara, sempat terjadi kelangkaan Pertamax dan Pertamax Turbo di Kota Balikpapan terjadi sejak Minggu (18/5).
Kelangkaan ini mengundang keluhan warga Balikpapan, terutama pengguna kendaraan pribadi yang rutin menggunakan BBM jenis tersebut.
Syahrul Ramadhan, salah satu konsumen Pertamax, mengaku sulit memperoleh bahan bakar tersebut di sejumlah SPBU.
“Saya sudah mencoba beberapa SPBU, tapi tidak ada Pertamax,” katanya saat mengantri di SPBU MT Haryono, dikutip dari Antaranews.
Di SPBU MT Haryono, tampak antrian pemilik kendaraan hingga jembatan perusahaan air minum dengan jarak sekitar satu kilometer.
Selain itu juga di depan SPBU, terdapat personel polisi lalu-lintas sedang mengatur arus kendaraan, serta tertulis bahwa SPBU tutup sementara terkait proses pembongkaran BBM.
“Informasi lain yang tertera pada dua lembar kertas adalah Pertamax dan Pertamax turbo sedang menunggu pengiriman,” imbuhnya.
Walkotnya Malah Jalan-jalan ke London
Ironisnya, di tengah ke sulitan warganya, Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud malah di kabarkan dolanan ke luar negeri, tepatnya di London Inggris. Duhhh!
Kelangkaan BBM di Balikpapan, Kalimantan Timur, disinggung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI bersama Dirut Pertamina.
Warga Balikpapan diketahui harus mengantre berjam-jam. Ironisnya, di tengah kondisi itu, Wali Kota Balikpapan disebut-sebut pergi ke luar negeri.
Kondisi ini disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam. Mufti mengatakan Balikpapan merupakan penghasil minyak, tetapi malah mengalami kelangkaan minyak.
“Kelangkaan BBM di Balikpapan tentu ini sebuah ironi. Kota minyak, tapi langka minyak. Balikpapan yang selama ini kita tahu bersama salah satu produsen minyak bahkan kilang terbesar minyak nomor dua ada di Balikpapan,” ujar Mufti, Kamis (22/5/2025).
Mufti membeberkan warga di Balikpapan kesulitan memperoleh BBM hingga harus mengantre berjam-jam. Dia bahkan menyebutkan ada warga antre berkilo-kilometer hanya untuk membeli BBM.
“Tapi jenengan (Anda) tahu hari ini negara kita disuguhkan bagaimana antre berkilo-kilometer warga Balikpapan mau beli BBM, Pak,” ujar Mufti.
Legislator PDIP ini juga menyinggung pendapat pengamat tentang langkanya BBM. Mengutip pengamat, Mufti menyebut bisa jadi ada indikasi meningkatnya harga di kemudian hari ini.
“Kalau Patra Niaga wilayah Balikpapan menyampaikan karena kendala distribusi, ini Balikpapan lho, Pak. Ini bukan Papua. Lalu apa yang terjadi tidak cukup menjelaskan dengan kendala distribusi,” tegasnya.
Jika tidak segera diatasi, Mufti menilai kelangkaan BBM di Balikpapan bisa menjadi bom waktu. Mufti menyentil Wali Kota Balikpapan pergi ke luar negeri saat rakyat kelangkaan BBM.
“Termasuk ketika rakyat Balikpapan hari ini kesusahan mengantre BBM, wali kotanya malah pergi ke London, liburan begitu. Kadang memang sensitivitas kita terhadap penderitaan rakyat itu memang kurang, kadang begitu,” kata Mufti.
“Maka harapan kami, Bapak-Bapak harus punya sensitivitas untuk bagaimana bisa segera merespons hal itu dengan cepat,” imbuhnya.***