BEBASBARU.ID, DUNIA ISLAM – Arab Saudi yang selama ini di kenal aman dari gempa bumi, namun Arab Saudi diguncang dua gempa bumi pada akhir pekan lalu, demikian laporan Badan Survei Geologi Arab Saudi (SGS), Senin (24/11/2025).
Gempa bumi merupakan bencana sangat langka dirasakan di negara tersebut.
Menurut SGS, gempa pertama sangan ringan, yakni bemagnitudo 3,43 bertitik pusat di 86 km sebelah barat laut Harrat Al Shaqa pada Sabtu (22/11/2025) lalu.
Lokasi itu terletak antara Al Ais serta Madinah dan Umluj di Tabuk.
Harrat Al Shaqa dikenal sebagai salah satu ladang lava vulkanik paling terkenal di Arab Saudi. Tidak ada laporan kerusakan maupn korban akibat gempa tersebut.
SGS juga mendeteksi gempa yang dirasakan lainnya, namun yang kedua ini bertitik pusat di Irak, dekat dengan perbatasan. Gempa kedua bermagnitudo M5,09.
Tak ada laporan kerusakan maupun korban akibat kedua gempa tersebut.
Peringatan Rasulullah SAW tentang Gempa di Arab
Rasulullah SAW telah menyebutkan bahwa sering terjadinya gempa bumi merupakan salah satu tanda semakin dekatnya Hari Kiamat secara umum.
Ada beberapa hadits shahih yang menjelaskan hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi” (HR. Bukhari).
Gempa bumi, menurut ajaran Islam, adalah bagian dari tanda kekuasaan Allah SWT dan berfungsi sebagai tazkirah (peringatan) bagi umat manusia agar memperkuat keimanan dan ketakwaan.
Meskipun hadits-hadits tersebut berbicara tentang banyaknya gempa bumi secara umum di akhir zaman, dan bukan secara spesifik meramalkan gempa tunggal atau serangkaian gempa di Arab Saudi.
Fenomena bencana alam di Jazirah Arab (seperti banjir besar atau tanah menghijau) sering kali dikaitkan oleh para ulama dengan tanda-tanda akhir zaman lainnya yang disebutkan dalam riwayat yang berbeda.
Pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabat, gempa bumi juga pernah terjadi, dan hal tersebut menjadi momen untuk merenungkan kekuasaan Allah dan bertaubat.
Peringatan dan tanda-tanda akhir zaman dan semuanya sudah terjadi di sekitar kita, yakni:
- Hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan: Ilmu agama akan diangkat, dan kebodohan serta kemaksiatan menjadi lazim.
- Fitnah dan kekacauan: Banyak terjadi fitnah, kebohongan, pengkhianatan, saling menghujat, dan pembunuhan.
- Kemewahan dan kerakusan dunia: Harta akan melimpah ruah, tetapi sedekah sulit diberikan karena tidak ada yang mau menerima. Emas dari Sungai Efrat akan muncul, menyebabkan banyak orang berebut dan mati.
- Kemerosotan moral dan perzinaan: Minum khamar (alkohol) dan perzinaan akan merajalela.
- Munculnya nabi palsu: Akan ada banyak pembohong yang mengaku sebagai nabi atau rasul.
- Pemimpin yang tidak adil: Akan ada pemimpin yang zalim dan aparat yang tidak adil.
- Waktu terasa cepat: Perputaran waktu akan terasa semakin cepat, dan orang-orang akan disibukkan dengan urusan dunia.***








