BEBASBARU.ID, BANJAR – Aktivitas tambang tanpa izin di Gunung Ulin, Kabupaten Banjar, makin meresahkan warga, namun yang bikin geregetan, sama sekali tidak ada tindakan dari aparat.
Akibatnya, akses jalan Desa Gunung Ulin Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) longsor dan otomatis mengganggu di wilayah tersebut.
Meski longsor sudah ditimbun, tapi tetap warga masih khawatir akan terjadinya longsor kembali, yang di kutip BEBASBARU.ID dari banjarmasinpost.tribunnews.com, Jumat (12/12/2025).
Longsor itu dipicu adanya aktifitas tambang yang berlokasi di samping jalan desa tersebut. Terlihat bukaan tambang di lokasi tersebut.
Debu pun pasti kena pengendara yang melintas di jalan tersebut. Belum lagi jika hujan, membuat jalan licin. Pembakal Gunung Ulin, Sunarto, mengatakan dirinya sedang berada di luar daerah saat kejadian berlangsung.
Namun ia mengakui bahwa ancaman longsor ini bukan peristiwa baru, dan sudah sejak lama. Namun hingga kini tak dihiraukan.
“Kami bersama BPD dan RT sudah berulang kali mengimbau agar aktivitas tambang dihentikan. Sudah bosan kami mengingatkan, tapi tidak pernah dihiraukan,” ujar Sunarto.
Seingat dirinya aktivitas tambang yang diduga berjalan tanpa izin itu mulai beroperasi sejak September 2024. Bahkan sebelum tambang beroperasi, pihak desa tidak pernah menerima rapat koordinasi atau sosialisasi dari pelaku usaha.
“Dia tahu-tahu menambang. Waktu kami panggil, dia hanya bilang sudah koordinasi, tapi saya tidak tahu dengan siapa,” ceritanya.
Soal jalan, Dinas Perhubungan Banjar juga sudah medapat laporan. Karena itu pihaknya akan mencek dan akan memasang rambu rambu agar warga berhati hati jiak melintas di jalan desa tersebut.
“Kami juga imbau pengemudi kendaraan tambang tidak melintas di jakan desa tersebut,” jelasnya.***







