BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG –Siauw Bwee mendorongkan tangan kanannya kepada ujung bangku, terdengar suara keras dan ujung balok yang dijadikan bangku itu pecah dan hangus seperti terbakar!
“Aku tahu….! Pukulan sin-kang yang mengandung hawa panas itu aku pun dapat mempergunakannya!” seru Han Ki. “Dan ini….!”
Kembali Siauw Bwee memukul dengan tangan kirinya ke arah ujung balok yang lain. Ujung itu patah, akan tetapi tidak pecah, hanya terasa hawa amat dinginnya ketika balok itu disentuh.
“Ini pukulan mengandung hawa dingin, seperti yang kumiliki pula. Heii, Moi-moi, dari mana kau mempelajari semua ini? Sama benar dengan ilmuku!” “
Dan engkau tidak tahu namanya, Koko?” Suara Siauw Bwee agak gemetar. “Tidak, Moi-moi. Aku bisa menggunakannya, akan tetapi tidak tahu nama ilmu pukulan itu.”
“Dan engkaulah yang memberi nama, Koko. Engkau pula yang melatihnya kepadaku, dan kepada Suci….” “Suci?”
Siauw Bwee menghela napas dan terbayanglah semua peristiwa yang ia alami bersama suci dan suhengnya di Istana Pulau Es.
“Ya engkau masih mempunyai seorang sumoi lainnya yaitu Suciku Maya….” “Hemmm, aku tidak ingat.”
“Koko, tidak ingatkah engkau akan ayah bundamu yang bernama Kam Bu Sin?” Han Ki menggeleng kepala.
“Dan lupakah engkau bahwa guru kita adalah Bu Kek Siansu?” Kembali pemuda itu menggeleng kepala.
“Koko….” Suara Siauw Bwee makin tergetar karena duka. “Apakah engkau lupa bahwa selama bertahun-tahun engkau, Suci Maya, dan aku tinggal di Istana Pulau Es dan hidup bertiga jauh dari dunia ramai?”
Han Ki mengerutkan alisnya, kelihatan makin bingung. Jelas bahwa dia mengerahkan segala kemampuan otaknya untuk mengingat sehingga dahinya berkeringat.
Akan tetapi akhirnya ia menggeleng kepala, dan berkata kesal, “Aku tidak ingat apa-apa, Moi-moi.” Siauw Bwee tak bertanya lagi, berdiam sampai lama “Moi-moi….”
“Siauw Bwee menoleh. “Hemmm….?” “Kasihan engkau….!” “Mengapa kasihan?” “Dengan susah payah engkau berusaha menyembuhkan aku, akan tetapi agaknya sia-sia belaka.
Aku telah mengecewakan hatimu. Khu-moi, mengapa engkau begini bersusah payah untukku?” Siauw Bwee menatap wajah orang yang dikasihinya itu, kini tersenyum.
Melihat wajah orang yang dicinta itu, lenyaplah kekecewaannya. Apa pun yang terjadi, asal dia tidak akan berpisah lagi dari samping kekasihnya ini, tidak ada hal yang akan dapat mengecewakannya. …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader