BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Dan terjadilah suatu keanehan! Hubungan di antara mereka makin akrab dan Siauw Bwee merasa seolah-olah jatuh cinta untuk kedua kalinya!
Timbullah keinginan hati yang luar biasa, yaitu dia ingin agar Han Ki tidak berubah lagi! Kini cintanya terhadap pemuda itu makin mendalam.
Karena diperhalus oleh rasa iba melihat kekasihnya menderita kehilangan ingatan!Selain itu, juga Han Ki yang sekarang ini sama sekali tidak ingat kepada Maya, bahkan mengenal pun tidak!
Berarti dia tidak mempunyai saingan. Apalagi ketika dia melihat tanda-tanda bahwa pemuda itu pun mencintanya.
Tampak dari gerak-geriknya, sikapnya yang ramah, pandang matanya yang penuh kemesraan. Han Ki yang sekarang ini mencintanya.
Sedangkan Han Ki yang lama, Han Ki di Pulau Es dahulu itu masih belum dapat dia pastikan siapa yang dicintanya, dia ataukah Maya!
Setelah minum obat yang disediakan oleh Coa Leng Bu, Han Ki dan Siauw Bwee duduk di atas bangku balok melintang di depan pondok.
Seperti biasa, Siauw Bwee mengajak suhengnya duduk di situ sambil berjemur diri di bawah sinar matahari pagi dan mengajaknya bercakap-cakap.
Sudah seminggu lebih Han Ki berobat namun masih belum ada tanda-tanda bahwa dia mendapatkan kembali ingatannya.
Coa Leng Bu sibuk mencuci daun dan akar obat yang dicarinya kemarin, dikum pulkan di atas tampah untuk dijemur.
Diam-diam dia merasa girang bahwa biarpun pemuda itu belum tampak pulih kembali ingatannya, namun sinar matanya sudah mulai ada perubahan.
Dan dia tahu bahwa pengobatannya sudah mulai ada hasilnya. Han Ki menggeleng kepala. “Kasihan sekali Coa-lopek yang membuang tenaga sia-sia, Khu-moi.
Lebih baik aku pergi saja menemui Bu-loheng dan bertanya kepadanya. Mungkin kalau mendengarkan penjelasannya, aku akan dapat mengingat semua.”
“Ah, jangan Koko! Biarlah aku mencoba mengingatkanmu. Coba kaulihat ini, masih kenalkah engkau akan gerakan-gerakan ini?”
Siauw Bwee lalu bersilat dengan Ilmu Silat Hong-in Bun-hoat, sebuah di antara ilmu-ilmu yang ia pelajari di Pulau Es dari suhengnya.
“Tentu saja! Aihh, gerakanmu indah sekali, Moi-moi!” Han Ki berseru girang. “Jadi kau mengenalnya?”
“Tentu saja! Setiap gerakanmu kukenal.” “Apa nama ilmu silat itu?” “Ini…. ini aku tidak ingat lagi. Akan tetapi aku dapat memainkan semua jurus itu.” “Hemm…. dan kau lihat ini, Koko!” …..BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader