BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Ong Ki Bu yang bertanggung jawab atas pelaksanaan hukuman ini. Engkau siapa?”
Pemuda itu melayang turun, gerakannya ringan dan indah ia sudah berdiri di depan Ong-ciangkun dengan tersenyum tenag!. “Aku bernama Kam Han Ki….”
“Ohhh….!” Khu Tek San tak dapat menyembunyikan kagetnya, ia memandang bengong dan terbelalak. Tentu saja ia mendengar dari suhunya bahwa suhunya mempunyai seorang adik misan yang semenjak kecil lenyap dan disangka sudah mati, bernama Kam Han Ki.
Sekarang tahu-tahu muncul dl situ sebagai seorang pemuda tampan gagah yang berani menentang pasukan bala tentara Sung!
“Kami melaksanakan hukuman atas perintah atasan, hal ini sudah benar dan syah! Mengapa engkau berani mengatakan hukum rimba?” Ong Ki Bu membentak marah.
“Sabarlah, Ong-ciangkun. Sejak tadi aku sudah mendengar semua dan aku pun tahu bahwa para panglima adalah orang-orang gagah perkasa seperti Khu-ciangkun, yang setia akan tugas dan melaksanakan perintah atasan tanpa ragu-ragu lagi.”
“Akan tetapi, demi keadilan, perlu kauperlihatkan, atasan yang manakah yang memerintahkan engkau menggantung Khu-ciangkun? Ketahuilah bahwa aku pun datang sebagai utusan dari kota raja!”
Semua orang terkejut dan dengan muka merah saking penasaran karena orang tidak mempercayai dirinya.
Ong Ki Bu mengeluarkan gulungan surat perintah dan membukanya di depan orang banyak sambil berseru keras. Yang menjatuhkan perintah adalah Panglima Besar Suma Kiat! Apakah masih tidak dipercaya lagi?”
“Hemm, hemm…. surat bisa dipalsukan. Dari siapa engkau menerima surat perintah ini, Ong-ciangkun?” Han Ki bertanya.
Ong-ciangkun melotot kepada Han Ki dan membentak. “Orang muda, sudah puluhan tahun aku menjadi panglima!
Apa kaukira aku begitu sembrono untuk tidak meneliti surat perintah tulen atau palsu? Surat ini tulen, apalagi yang membawa ke sini adalah murid dan pembantu Suma-goanswe sendiri!”
“Di mana dia? Harap engkau suka memanggilnya!” Han Ki mendesak.
Panglima itu menyuruh anak buahnya, akan tetapi dicari-cari, utusan Suma Kiat itu tidak ada. “Wah, dia…. dia sudah pergi tanpa pamit. Sungguh aneh!” Ong-ciangkun berkata heran.
Kam Han Ki lalu berkata, Ong-ciangkun, Khu-ciangkun dan semua saudara yang berada di sini. Dengarlah. Aku adalah adik misan dari Menteri Kam Liong, dan ketahuilah bahwa Khu-ciangkun adalah murid dari Kakakku Kam Liong.”
“Kini aku membawa surat perintah dari Menteri Kam Liong yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripada Panglima Suma, harap kalian suka mengindahkan perintahnya!” Han Ki mengeluarkan segulung surat pula.
Dengan tergesa-gesa Ong Ki Bu menerima dan membaca surat perintah itu yang berbunyi : Menteri Kam Liong mengutus petugas Kam Han Ki untuk menjemput dan memanggil pulang Panglima Khu Tek San ke kota raja.
Wajah panglima tinggi besar itu berseri-seri dan ia tertawa bergelak. ….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader