BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Di saat negara-negara Arab pasif dan menolak membantu Palestina. Bahkan aseek berpesta pora, seperti Arab Saudi, atau Mesir yang menolak membuka perbatasannya.
Sikap berbeda di tunjukan Rusia, mereka diam-diam membantu Palestina, namun mereka tidak mengirim langsung pasukannya, tapi kirim pasukan bayaran mautnya, yakni kelompok pasukan bayaran Wagner.
Yang selama ini membantu Rusia di Ukraina, dan kini pasukan Wagner yang tersebar di Timteng mula turun tangan.
Sontak ini membuat Israel mulai was-was, Rusia rupanya geregetan juga, setelah adanya laporan 2.000 pasukan Amerika ikut serbu Jalur Gaza.
Dan kelompok Wagner pun di kirim untuk bantuk rakyat Palestina, akibatnya kini musuh Israel bertambah, setelah Hamas, Hizbullah dan Houthi, kini Kelompok Wagner turut bergabung.
Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menguak informasi terkait keterlibatan tentara bayaran Rusia, sebut Wagner tergabung dalam perlawanan Hizbullah Lebanon terhadap militer Israel.
Milisi yang berada di bawah komando Hassan Nasrallah, berkali-kali menggempur wilayah Israel saat pasukan Zionis melancarkan invasi militer ke Gaza, Palestina.
Hizbullah yang berfiliasi erat dengan Republik Islam Iran, menggelar aksinya di wilayah utara Israel sebagai dukungan terhadap pasukan Hamas Palestina.
Dalam laporan yang dikutip dari Wall Street Journal (WSJ), para pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) meyakini jika tentara bayaran Rusia telah mendaratkan sistem rudal jarak pendek Pantsir-S1.
Senjata mematikan buatan Rusia diyakini akan digunakan milisi Hizbullah, untuk mengeliminasi serangan yang kerap dilancarkan militer Israel dari udara.
Gedung Putih belum memverifikasi dan mengonfirmasi laporan intelijen Amerika Serikat tersebut. Namun demikian, Amerika tetap mengawasi kontak antara Hizbullah dengan Wagner Group.
Akan tetapi, kehadiran Kelompok Tempur Kapal Induk USS Gerald R. Ford (CVN-78) militer Amerika Serikat dituding jadi alasan unit paramiliter Rusia tersebut.
Menurut laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Jerusalem Post, lembaga riset yang berbasis di Washingtion D.C., Brookings Institute, mengungkap temuan kehadiran tentara bayaran Rusia di Suriah.
Selain di Suriah, pasukan Wagner Group juga aktif di sejumlah negara Afrika yakni, Libya, Mozambik, Mali, Republik Afrika Tengah, dan Sudan. ***