BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Usia 10 tahun Maya telah memiliki kepandaian lumayan, apalagi setelah ia makan buah-buah merah yang biarpun kini khasiatnya sudah banyak berkurang namun telah mempertinggi gin-kangnya, maka perjalanan itu dapat dilakukan cepat.
Baru sekarang Maya tahu bahwa khasiat buah merah yang membuat tubuh ringan itu hanya sementara, dan agaknya orang-orang aneh itu setiap waktu makan buah-buah itu. Pantas saja ketika pohon buah itu ketahuan olehnya, mereka ribut-ribut takut kalau buahnya dihabiskan!
Mereka melewatkan malam di lereng bukit dan pada keesokan harinya, sebelum tengah hari mereka telah tiba di daerah penjagaan bala tentara Sung.
Hati Khu Tek San girang bukan main dan ia mengajak Maya untuk mempercepat jalannya. Gembira hatinya akan bertemu dengan anak buah pasukan negaranya dan panglima-panglima yang menjadi rekan-rekannya.
Akan tetapi dapat dibayangkan betapa kaget dan penasaran hati panglima perkasa ini ketika ia tiba di tempat penjagaan.
Ia segera dikurung oleh pasukan Kerajaan Sung dan muncullah beberapa orang panglima berkuda yang menghadapinya dengan sikap keren, bahkan seorang panglima yang bertubuh tinggi besar dan penuh wibawa membentak nyaring.
“Khu Tek San! Atas perintah atasan, kami menangkapmu sebagai seorang pengkhianat!” Panglima itu lalu memberi perintah kepada anak buahnya. “Belenggu kedua lengannya, bocah perempuan itu juga!”
“Apa artinya ini….?” Khu Tek San hampir tidak percaya akan mata dan telinganya sendiri! “Hemmm, Khu Tek San! Apakah engkau hendak memberontak pula, melawan pasukan negara?” tanya panglima tinggi besar itu dengan alis berkerut.
Wajahnya muram, agaknya dia tidak suka melakukan tugas ini, juga dua orang panglima lain memandang tanpa banyak cakap, dengan wajah murung.
“Aku tidak akan melawan. Silakan!” Khu Tek San memberikan kedua lengannya yang segera dibelenggu dengan belenggu besi yang kuat.
Juga Maya yang hanya dapat memandang Khu Tek San dengan mata terbelalak tidak melawan ketika kedua tangannya dibelenggu dengan rantai besi yang lebih kecil.
Hemm, agaknya rantai-rantai itu telah dipersiapkan sebelumnya, pikir Khu Tek San. Kemudian ia memandang kepada tiga orang panglima itu dan berkata lantang.
“Ong Ki Bu! Cong Hai dan engkau Kwee Tiang Hwat! Kalian bertiga telah mengenal orang macam apa adanya Khu Tek San!
Kalian adalah rekan-rekanku yang sudah mengenal watakku, sudah mengenal sepak terjangku! Mengapa kini kalian menangkapku dengan tuduhan berkhianat?”
Sejenak tiga orang panglima itu tidak menjawab dan saling pandang, kemudian Ong Ki Bu, panglima tinggi besar itu, berkata.
“Khu Tek San, engkau tahu bahwa petugas-petugas seperti kita hanya mentaat perintah atasan! Engkau dituduh telah berkhianat terhadap negara, telah menjadi kaki tangan bangsa Yucen.
Bahkan engkau dituduh telah melindungi puteri Khitan. Jelas bahwa engkau tidak setia kepada Kerajaan Sung, dan karena itu, kami akan menjalankan perintah atasan untuk menghukummu sekarang juga!”….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader