BEBASBARU.ID, KRIMINAL – Bisnis pegungsi ternyata sangat menggiurkan, terbukti dari jasa ini seorang Muhammad Amin (35) tajir berkat jadi gembong otak penyelundup etnis Rohingya.
Tak tanggung-tanggung, pria ini patok harga hingga 14 juta per orang, lalu akan di bawa ke Indonesia dan dijanjikan kehidupan yang layak.
Kini aksi jahat Muhammad Amin terbongkar, setelah polisi jeli melihat aksinya yang saat di menurunkan para pengungsi ingin kabur dari penampungan di Aceh.
Sebelumnya, Muhammad Amin yang ikut dalam rombongan 135 etnis Rohingya yang mendarat di Lamreh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh pada Minggu (10/12/2023) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan manusia.
Dikutip BEBASBARU.ID dari CNN, Selasa (19/12/2023) Muhammad Amin yang bisa berbahasa Melayu ini juga berperan sebagai kapten kapal, pengarah hingga yang mengkoordinasikan semua warga yang hendak keluar dari Cox’s Bazar, Bangladesh menuju ke Indonesia.
Muhammad Amin tercatat pernah mendarat di wilayah Aceh Utara dengan status pengungsi Rohingya. Saat itu dia ditempatkan di camp wilayah Aceh Utara dan tinggal selama empat bulan.
Setelah itu Amin justru melarikan diri dari kamp Aceh Utara menuju Dumai dan menyeberang ke Malaysia untuk mencari kerja. Di Negeri Jiran, Amin bertahan selama enam bulan setelah itu dia kembali pulang ke kamp Cox’s Bazar, Bangladesh.
Dari sana dia mulai merencanakan penyelundupan warga Rohingya ke Indonesia dengan motif ekonomi. Bahkan ia bersama agen utama mematok harga Rp14 juta – Rp16 Juta per orang untuk bisa berlayar ke Indonesia.
“Dia pernah di pengungsian di Aceh Utara lalu melarikan diri ke Dumai, Malaysia bekerja di sana dan kembali ke Cox’s Bazar untuk menghimpun orang-orang ini untuk ke Indonesia,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi Irwan Ramli saat konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Senin (18/12).
Selain mendapat keuntungan, Muhammad Amin juga ikut memboyong anak dan istrinya untuk berlayar ke Aceh. Diketahui, keluarganya tidak dibebankan biaya karena sebagai hadiah dari agen utama.
Bahkan ia juga menjanjikan kepada keluarganya untuk tinggal di Indonesia dan memulai hidup yang layak.
Kini aksi Muhammad Amin berhasil di hentikan aparat setelah dia resmi di tetapkan sebagai tersangka penyelundupan etnis Rohinya.***