BEBASBARU.ID, MAHAKARYA-CERBUNG – Karena memiliki ciri tersendiri dan mempunyai daya pikat yang amat kuat. Terpaksa ia mengangguk dan menjawab sungguh-sungguh “Engkau memang cantik jelita, Sumoi.”
“Tidak ada wanita di dunia ini yang melebihi kecantikanku?” Pertanyaan ini makin manja dan Maya mendekatkan mukanya.
Tampak garis-garis muka yang amat indah itu, bulu matanya panjang lentik melengkung, agak merapat karena mata itu memandang setengah terpejam.
Bibir itu terbuka sedikit, tampak sederetan gigi putih dan napas dara itu seperti agak terengah.
Han Ki hanyalah seorang laki-laki yang masih muda pula. Jantungnya berdebar dan jakunnya bergerak ketika ia menelan ludah, “Engkau cantik sukar dicari bandingnya di dunia ini, Maya.”
Maya memandang dengan sinar mata penuh arti, tangannya memegang lengan Han Ki, suaranya menggetar berbisik, “Suheng, engkau pun bagiku merupakan pria yang paling hebat di dunia ini
“Maya….!” Han Ki membantah kaget.
Akan tetapi Maya yang sudah mabok oleh perasaannya sendiri itu melanjutkan.
“Suheng, bukankah aku lebih cantik pula dibandingkan dengan Sung Hong Kwi?”
“Maya-sumoi….!”
Maya sudah menjatuhkan diri ke dalam pelukan suhengnya dan berbisik, “Suheng, aku bersedia menjadi pengganti Hong Kwi…., aku…., Suheng, bukankah engkau mencintaku seperti aku cinta padamu….?”
Kali ini benar-benar Han Ki terkejut karena di luar kesadarannya ia telah memeluk tubuh itu penuh dendam rindu terhadap Sung Hong Kwi yang selama lima tahun ditahan-tahannya.
Bahkan muka Maya yang tengadah itu dekat sekali dengan mukanya sehingga napas yang keluar dari hidung dara itu menyentuh pipinya.
Bagaikan sinar kilat tampak wajah gurunya dan Han Ki melepaskannya, bangkit berdiri dan membalikkan tubuh membelakangi Maya.
Memejamkan mata mengheningkan hati dan pikirannya mengusir gairah nafsu yang menyesakkan dada.
“Suheng….!” Maya juga bangkit berdiri dan memeluk pinggangnya.
“ Maya-sumoi, jangan….!” Han Ki berkata dan melepas kedua lengan yang merangkul pinggang itu, melangkah maju dua langkah sambil membalikkan tubuh menghadapi sumoinya.
Kini ia telah menguasai nafsunya dan matanya memancarkan pandang mata penuh teguran.
“Sumoi, mulai detik ini jangan engkau ulangi semua sikap dan kata-katamu tadi!”
“Suheng….! Aku…. cinta padamu, Suheng….”
“Diam! Keluarlah engkau sebelum kutampar!”
Maya memandang dengan mata terbelalak lebar, seperti mata kelinci yang ketakutan, napasnya terengah dan naiklah sedu-sedan dari dadanya, kemudian membalik dan lari keluar sambil terisak.
Han Ki memejamkan mata, menarik napas panjang dan kedua kaki yang lemas itu berlutut, dan kemudian ia memandangi arca-arca itu.
Maya mencintainya! Dan biarpun Siauw Bwee tidak pernah memperlihatkan sikap dengan terang-terangan, namun ia dapat menduga bahwa Siauw Bwee juga mencintanya!
Dan dia? Ah, cintanya sudah habis, sudah terbang pergi bersama Hong Kwi. Betapa mungkin ia jatuh cinta lagi?….BERSAMBUNG
SUMBER: Microsoft reader