BEBASBARU.ID, INTERNASIONAL – Kelakuan militer zionis makin biadab saja dari hari ke hari. Mereka juga belum berhasil klaim mampu kalahkan Hamas.
Padahal dari persenjataan, mereka menang segalanya, namun sampai hampir sebulan, mereka tetap belum bisa kalahkan militan Hamas tersebut.
Bahkan di kabarkan pasukan Israel mulai stress dan tertekan, akibat perang ini, sehingga ada seorang menteri atau pembantu PM Benyamin Netanyahu yang minta militer segera bom nuklir Jalur Gaza.
Adalah Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu yang meminta pasukan Israel dalam perang melawan Hamas segera menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza, pada Minggu (05/11/2023) di Tel Aviv.
Komentar Eliyahu itu segera mendapat kecaman dan mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menskorsnya dari rapat kabinet.
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Radio Kol Berama apakah bom atom harus dijatuhkan di Gaza, Eliyahu berkata, “Ini adalah salah satu kemungkinannya.”
Eliyahu, anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.
Sebenarnya dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan kabinet perang beranggotakan tiga orang yang mengarahkan perang melawan Hamas, juga bukan bagian dari kabinet keamanan yang lebih luas.
Ketika disampaikan kepada menteri bahwa ada sekira 240 sandera yang saat ini ditahan di Jalur Gaza, Eliyahu menegaskan jawabannya.
“Saya berdoa dan berharap mereka kembali, tapi ada harga yang harus dibayar dalam perang,” katanya sebagaimana dilansir Times of Israel.
“Mengapa nyawa para korban penculikan, yang sangat saya inginkan pembebasannya, lebih penting daripada nyawa para prajurit dan orang-orang yang akan terbunuh nanti?”
Eliyahu juga menyuarakan keberatannya atas izin bantuan kemanusiaan apa pun ke Gaza, dengan mengatakan, “kami tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi,” dan menuduh bahwa “tidak ada warga sipil yang tidak terlibat di Gaza.”
Dia juga mendukung perebutan kembali Jalur Gaza dan pembangunan kembali pemukiman Israel yang ada di sana sebelum Israel menarik diri dari wilayah tersebut secara sepihak pada 2005.
Ketika ditanya tentang nasib penduduk Palestina, dia berkata: “Mereka bisa pergi ke Irlandia atau meninggalkan wilayah tersebut, monster di Gaza harus menemukan solusinya sendiri.”
Eliyahu juga mengatakan bagian utara Jalur Gaza tidak memiliki hak untuk hidup, dan menambahkan bahwa siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas “tidak boleh terus hidup di muka bumi.
Netanyahu dengan cepat menolak klaim Eliyahu bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah suatu kemungkinan.
“Kata-kata Amichai Eliyahu tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
“Israel dan IDF bertindak sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk mencegah kerugian bagi orang-orang yang tidak terlibat, dan kami akan terus melakukan hal tersebut hingga mencapai kemenangan.” Klaim Netanyahu yang justru beda dengan tindakan tentara zionis.***